arnews – World Health Organization (WHO) pada Sabtu (25/6) menyatakan wabah cacar monyet merupakan ancaman yang berkembang namun saat ini tidak menjadi darurat Kesehatan global.
Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebelumnya telah menggelar pertemuan komite ahli pada Kamis (23/6) untuk menentukan apakah mereka menyatakan peringatan tertinggi WHO atas wabah tersebut, yang sebagian melanda Eropa Barat.
Kasusu cacar monyet terjadi sejak awal Mei di luar negara-negara di Afrika Barat dan Tengah di mana penyakit itu telah lama mewabah.
Lebih dari 3.200 kasus terkonfirmasi dan saru kematian akibat penyakit tersebut telah dilaporkan ke WHO.
“Komite darurat memberi perhatian yang serius tentang skala dan kecepatan wabah saat ini,” kata Tedros dikutip dari AFP.
Tedros juga mengatakan masih banyak yang belum diketahui tentang penyebaran dan terdapat kesenjangan data.
“Secara keseluruhan, dalam laporan itu, mereka memberi tahu saya bahwa saat ini bahwa saat ini bahwa kejadian itu bukan merupakan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), yang merupakan tingkat peringatan tertinggi yang dapat dikeluarkan WHO,” katanya.
Beda dengan WHO, World Health Network (WHN) atau Jaringan Kesehatan Dunia baru saja menjadi pusat perhatian lantaran mendeklarasikan cacar monyet sebagai pandemi.
WHN mengklaim terdapat 3.417 kasus cacar monyet terkonfirmasi di 38 negara dan penyebarannya cepat di seluruh dunia.
WHN adalah sebuah Lembaga di bawah naungan Institut Sistem Kompleks New England, yang merupakan Organisasi nirlaba penelitian dan Pendidikan di Amerika Serikat.
