Wali Kota Blitar Disekap, Perampok Bawa Kabur Rp400 Juta
arnews – Polda Jawa Timur mengerahkan tim penyidik untuk mengusut perampok dan penyekapan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso yang berhasil membawa kabur uang Rp400 juta dan Sejumlah perhiasan.
“Benar. Tim jatanras polda meluncur back up penanganan,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Dirmanto, Senin (12/12).
Rumah Dinas Wali Kota Blitas dirampok. Dalam kejadian itu santoso dan istrinya serta Beberapa penjaga disekap. Uag Rp400 juta dan perhiasan dilaporkan raib dibawa kabur pelaku.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono mengatakan Rumah Dinas Wali Kota Blitar yang berada di Jalan Sudanco Suprijadi telah dirampok oleh Sejumlah orang, dini hari pada Senin (12/12).
“Kurang lebih antara pukul 03.00 – 04.00 WIB. Telah terjadi pencurian dengan kekerasan. Wali Kota dan istri disekap dengan cara dilakban,” kata Argo.
Argo menyebut Santoso dan istri disekap dalam kamar di rumah dinasnya. Ia memastikan kondisi sang wali kota dan istri dalam keadaan baik dan tak terdapat luka.
Selain wali kota, Beberapa personel Satpol PP yang berjaga di rumah dinas itu juga mengalami hal serupa. Mereka diikat dan dilakban.
Saat ini polisi sedang melakukan olah TKP dan memintai keterangan wali kota, istri, serta penjaga yang mengalami penjaga yang mengalami penyekapan.
Perampokan rumah wali kota blitar, polisi periksa 7 orang
Arnews – Sebanyak tujuh orang dioeriksa oleh Polda jawa Timur terkait Kasus perampokan atau pencurian dengan kekerasan dan aksi penyekapan di rumah dinas Wali Kota Blitar, Santoso, Senin (12/12).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim Kombes Pol. Totok Surharyanto, menyatakan, polisi memeriksa Santoso, istri Santoso, penjaga, dan orang yang pertama kali membantu usai kejadian perampokan tersebut.
“Saksi saat ini masih dalam proses pemeriksaan. Tadi ada dari penjaga dan korban masih dalam proses untuk pemeriksaan, kemudian saksi mengetahui peristiwa pertama dan yang melakukan pertolongan,” kata Totok di Blitar, jawa Timur, Senin (12/12), dilansir Antara.
Polda Jatim juga telah membentuk tim khusus, baik dari laboratorium forensic, Indonesia Automatic Fingerprint Indetification System (Inafis) Polri, maupun dari Satreskrim Polres Blitar untuk menyelidiki Kasus perampokan rumah dinas wali kota Blitar.
Selain itu, polisi juga melakukan olah TKP pada Senin, mulai siang hingga petang. Saat ini, polisi masih mendalami berbagai macam temuan saat olah TKP.
“Malam ini, kami evaluasi seluruh hasil olah KTP termasuk tim lapangan. Ada empat titik olak TKP, secara teknis tida bisa sampaikan karena itu bagian dari evaluasi kami untuk pola pengejaran pelaku,” tambahnya.
Dari berbagai penemuan ketika olah TKP, polisi berharap Kasus perampokan ini segera terungkap. Polisi juga melakukan koordinasi dengan Dinas Kominfo Kota Blitar untuk mencari alternatif kamera pengawas (CCTV) karena CCTV di area rumah dinas Santoso dirusak pelaku.
“Saat ini kami koordinasi dengan kominfo mencari alternatif CCTV lainnya. Kami sudah sisir demua TKP,” uajr Totok.
Kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di rumah Dinas Wali Kota Blitar pada Senin (12/12) dini hari sekitar pukul 03..00 – 04.00 WIB.
Dalam kejadian itu, Santoso dan istrinya disekpa serta dipaksa untuk menunjukan lokasi penyimpanan barang berharga. Para perampok berhasil menggondol Beberapa barang berharga.
Sejumlah uang serta perhiasan dengan total sekitar Rp400 raib dibawa para pelaku. Pelaku diduga mengendarai mobil, namun hingga kini masih diselidiki petugas sebab decorder CCTV dirusak pelaku.