arnews.id
arnews.id Media Online

Venesia Lolos Dari Status Warisan Dunia UNESCO Dalam Bahaya

169

arnews – Kota Veesia, italia, kembali lolos dari daftar situs warisan dunia uang terancam bahaya. Wali kota Venesia menyambut kabar baik ini, tapi tidak dengan para pemerhati lingkungan dan para ahli yang mencemoohnya.

Para pemerhati lingkungan mengkhawatirkan dampak Pariwisata massal dan perubahan iklim di Venesia.

Dalam pertemuan komite di Arab Saudi, negara-negara anggota mengabaikan temuan ahli bahwa ancaman bahaya bagi ‘nilai universal luar biasa’ Venesia semakin tinggi.

Sebaliknya, merek justru memuji upaya konservasi kota Venesia dan menjadikannya sebagai percontohan kota pertama yang mematok biaya masuk.

Venesia juga pernah terhindar dari daftar ini tahun lalu, ketika pemerintah Roma melarang kapal pesiar besar melewati St. Mark’s Square dan the Guidecca canal.

Wali kota Venesia, Luigi Brugnar menyambut baik keputusan bahwa katanya tidak masuk dalam daftar situs warisan dunia dalam bahaya. Brugnaro menyebut rekomendasi para ahli adalah hal sesat.

Namun, warga lokal terus mendesak soal ancaman Pariwisata massal terhadap Venesia. Meneur mereka, keputusan itu hanya mengubah Venesia hanya sekedar menjadi tujuan wisata.

Sementara hal ini dinilai menghilangkan kehidupan kota Venesia sebagai pusat perkembangan Pariwisata, baik itu untuk masyarakat maupun peluang bisnis baru.

Proyek percontohan wisata kota berbayar ini mengharuskan wisatawan membayaw 5 euro (Rp82 ribu) untuk wisata harian di Venesia. Ini diberlakukan selama 30 hari pada waktu-waktu tingginya angka kunjungan wisata tahun depan.

Dikutip dari Stuff, warga lokal menilai bahwa hal ini hanyalah memperkuat citra Venesia sebagai tempat yang tidak terlalu menarik.

“Ketika Anda melihat berata indahnya Venesia, betapa luar biasanya gaya hidup yang ditawarkan kota ini, ketika Pariwisata massal tidak mematikannya, Anda akan menyadari bahwa Venesia sampai batas tertentu disia-siakan oleh pengunjung jangka pendek,” kata Jane De Mosto, direktur ekskutif dari LSM We Are Here Venice.

“Venesia adalah tempat di mana lebih banyak orang dapat hidup dan menciptakan labih banyak kehidupan, lapangan kerja, dan peluang kerja yang menarik,” tambahnya.

Mengekpresikan kekecewaannya terhadap keuputusan UNESCO, Da Mosto mengatakan bahwa dari Bahasa yang digunakan oleh beberapa delegasi dalam rapat itu, kemungkinan afa yang menggunakan materi yang disediakan oleh diplomatic Italia.

“Saya sangat berharap UNESCO melakukan sesuatu yang berani untuk mengembalikan harapan pada konvensi,” ujarnya.

The Union Concerned Scientists mengatakan, keputusan meloloskan Venesia dari ancaman bahaya memperlihatkan trenn mengkhawatirkan, yaitu negara- negara tidak bertanggung jawab dalam melindungi beberapa situs warisan dunia.

Dikatakan juga bahwa Venesia saat ini  semakin rentan terhadap banjir besar akibat kerusakan akibat air. Untuk menghadapi ancaman banjir, Vanesia punya sistem anti-banjir bawah air seharga 6 miliar euro atau setara Rp98 tiliun.

Beberapa negara menilai upaya ini komitmen Venesia terhadap pelestarian dan untuk melindungi kota dari banjir sejak tahu 2019. Akan tetapi, proyek ini hancur karena tindak Korupsi, pembengkakkan biaya, penundaan proyek, hingga proyek tak kunjung selesai.

Leave A Reply

Your email address will not be published.