arnews – Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace terang-terangan soal keluhannya terhadap Ukraina yang terus menerus meminta pasukan senjata dari negara sekutu menyusul invasi Rusia yang tak kunjung usai.
Inggris memang menjadi salah satu penduduk setia Ukraina sejak awal invasi Rusia.
London juga telah mengirimkan sejumlah besar pasukan senjata untuk Kyiv.
Namun, Wallace mengatakan bahwa Inggris dan sekutu Ukraina lainnya bukanlah “Amazon”. Ia bahkan mengkritik Presiden Volodymyr Zelensky agar menuntukan rasa terima kasih kepada negara Barat atas bantuan selama ini alih-alih terus meminta pasukan senjata.
“Ukraina harus membujuk anggota parlemen Amerika Serikat dan politikus negara sekutu lainnya bahwaa itu (mengirim senjata) sepadan. Suka atau tidak suka, orang ingin melihat rasa terima kasih,” kata Wallace do Vilnius, Lithuania, Rabu (12/7).
“Anda tahu, kami bukanlah Amazon,” papar Wallace mengacu pada perusajaan market place raksasa Amerika.
Pernyataan itu diutarakan Wallace di sela-sela KTT Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) saat merespon pertanyaan wartawan soal keluhan Zelensky bahwa Ukraina belum juga diberi kejelasan kapan bisa bergabung dengan pakta tersebut.
Dikutip Reuters, Zelensky pun merespon komentar Wallace tersebut. Ia menegaskan bahwa Ukraina selalu berterima kasih kepada Inggris ata dukungannya selama ini.
“Kami selalu berterima kasih kepada Inggris, perdana menteri, dan menteri pertahanan karena mesyarakat Inggris selalu mendukung kami,” kata Zelensky.
“Saya tidak tahu apa maksudnya (Wallace) dan bagaimana lagi kami harus berterima kasih. Mungkin menteri (Wallace) menginginkan sesuatu yang istimewa tetapi kami memiliki hubungan yang luar biasa,” tambahnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa Zelensky sudah berterima kasih atas appa yang telah diberikan London kepada Kyiv sekak invasi Rusia berlangsung.
“Saya sepenuhnya memahami keinginan Zelensky untuk melakukan semua yang dia bisa untuk melindungi rakyatnya dan menghenitkan perang ini dan kami akan terus memberinya dukunngan yang dibutuhkan,” kata Sunak.
Keanggotaan Ukraina menjadi topik utama yang mendominasi KTT NATO kali ini. Presiden AS Joe Biden menegaskan dukungannya terhadap keanggotaan Ukraina dalam aliansi tersebut namun tidak dalam waktu dekat.
Hal serupa juga diutarakan oleh enggota lainnya termasuk Sekretaris Jendral NATO Jens Stoltrnberg.
Zelenksy pun menganggap hasil KTT NATO kali ini bagus tetapi tidak ideal bagi Kyiv. Ia berharap Ukraina bisa menerima undangan untuk bergabung dengan NATO dalam KTT kali ini.
Meski begitu, Zelensky tetap senang lantaran NATO sepakat menjamin Kyiv tak perlu melalui proses Rencana Aksi Keanggotaan (MAP) untuk masuk aliansi tersebut.
“Hasil penting di sini adalah pengakuan bahwa Ukraina tidak memerlukan rencana aksi untuk keanggotaan di NATO,” kata Zelensky.