Tiket Borobudur Naik, DPR Khawatir Jumlah Wisatan Berkurang
arnews – Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat Putu Supadma Rudana Menilai dengan menaikan harga tiket Candi Borobudur akan mengurangi jumlah wisatawan.
Putu menilai saat ini daya beli masyarakat masih rendah setelah pandemi dan menuju endemi Covid-19.
“Kenaikan tiket Borobudur saat ini belum tepat, karena daya beli masyarakat masih rendah di fase endemi ini,” kata Putu seperti dikutip dari CNNIndonesia, Minggu (5/6).
Putu juga mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan kembali keputusan untuk manaikan tarif untuk naik ke Candi Borobudur.
Menurut Putu, dengan naiknya harga tiket tersebut bisa berdampak pada turunya jumlah wisatawan hingga berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar Candi Borobudur.
“Jangan sampai kenaikan tiket ini justru memberikan dampak kerugian kepada masyarakat sekitar yang bergantung kehidupanya kepada junjungan waisatawan khususnya para pelaku UMKM,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menaikan tarif naik ke Candi Borobudur menjadi Rp 750.000 untuk wisatawan domestic, sementara untuk turis internasional US$100 atau sekitar Rp 1.443.500. sedangkan untuk pelajar harga dipatok Rp 5.000.
Pemerintah juga membatasi Kuota turis untuk naik ke Candi Borobudur hanya 1.200 orang per hari dan wajib menggunakan jasa pemandu wisata lokal.