Taipe: China sedang mencari alasan untuk serang Taiwan
arnews – Taiwan yakin China sedang mencari-cari alasan untuk melancarkan serangan terhadap negaranya di masa depan.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan ancaman militer China saat ini menjadi lebih serius dan bertambah lima kali lipat setelah lawatan Sejumlah pejabat Amerika Serikat, termasuk ketua DPR Nancy Pelosi, ke Taipei pada Agustus lalu.
“Dan kami cukup yakin bahwa China mungkin menggunakan dalih lain untuk melatih serangan mereka di masa depan terhadap Taiwan. Jadi ini adalah ancaman militer terhadap Taiwan,” kata Wu dalam wawancara ekslusif dengan The Guardian dikutip Senin (12/12).
Sejak China dibuat marah karena lawatan Pelosi, pemerintahan Xi Jinping terus melancarkan provokasi militer dengan mengirim puluhan jet tempur hingga kapal perang dekat Taiwan. China juga sempat menggelar latihan militer besar-besaran di sekeliling wilayah Taiwan sebagi bentuk dari marah Beijing atas lawatan Pelosi yang dianggap sebuah bentuk dukungan AS terhadap kemerdekaan Taiwan.
Wu menuturkan tidak hanya manuver provokasi militer, tapi juga “Kombinasi tekanan” seperti sanksi ekonomi, serangan siber, perang kognitif, dan hukuman diplomatic dari China juga membuat Taiwan semakin terisolasi secara internasional
Wu mengatakan Taiwan sebelumnya mempertahankan Beberapa jalur komunikasi melalui pebisnis dan akademisi Taiwan yang memiliji hubungan baik dengan China.
Tetapi, sejak Xi terpilih menjadi Sekjen Partai Komunis dan Presiden China pada Oktober lalu, WU manuturkan telah terjadi pembersihan besar-besaran di jajaran partai dan pemerintah.
“Itu karena sistem pemerintahan China yang begitu otoriter. Ini tidak seperti dulu ketika akademisi biasa dapat menulis rekomendasi kepada pemerintah pusat dan dapat menghubungi pembuat keputusan utama dan memberi tahu kami apa pemikiran para pemimpin puncak, hal-hal seperti itu,” kata Wu dikutip dari The Guardian.
“Dalam Beberapa tahun ini, kami melihat bahwa akademisi China takut mengatakan hal yang berbeda selain propaganda China. Dan mereka memberi tahu kami dengan cara yang sangat jujur bahwa mereka tidak lagi terhubung dengan pemerintah pusat, atau Bahkan mereka tidak lagi terhubung dengan brikrasi pemerintah, birokrasi tersebut tampaknya tidak lagi mendapat kepercayaan dari pemimpin puncak,” tambahnya.
Menurut WU, Xi saat ini menjadi pemimpin tertinggi dan tidak ada yang berani menentangnya saat ini.