arnews – Arema FC dijatuhi sanksi berupa denda sebesar Rp170 juta oleh Komisi Displin (Komdis) PSSI buntut dari ulah suporter saat bertemu PSS Sleman pada pekan ketiga Liga 1 2022/2023, 5 Agustus lalu.
Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris mengatakan seluruh pihak diminta untuk melakukan introspeksi setelah Arema FC mendapat sanksi denda yang merugina klub.
“Ini sangat disayangkan. Kami terus mengimbau, kalau menindak tegas hal-hal yang berpotensi munculnya pelanggaran yang berakibat kerugian kepada klub,” kata Haris, dilansir dari Antara Senin (15/8).
Arema FC dijatuhi sanksi hingga Rp170 juta itu berasal dari tinga pelanggaran yakni adalanya ulah suporter yang menyalakan flare atau suar di tribune utara dan selatan pada saat pertandingan melawan PSS Sleman. Pelanggaran itu mengakibatkan denda Rp100 juta.
Kemudian Komdis PSSI juga menyebut adanya lemparan gelas air mineral sebanyak dua kali oleh oknum suporter yang diarahkan ke pemain PSS Sleman. Akibat dari pelemparan itu, denda yang harus dibayarkan oleh Arema FC bertambah menjadi Rp150 juta.
“Pelanggaran ketiga, adanya penembakan beberapa petasan ke hitel tempat PSS Sleman menginap. Ini menggenapi total denda yang harus dibayar oleh Arema FC sebesar Rp170 juta,” katanya.
Haris menambahkan pihak panitia pelaksana dan keamanan akan melakukan tindakan tegas sebagi langkah antisipasi agar kejadian tersebut tidak lagi terulang.
“Kita harus berpikir terburuk akibat adanya pelanggaran ini, sebab tidak menutup kemungkinan adanya hukuman pengosongan tribune bahkan pertandingan usiran,” katanya.
Ia juga meminta kepada seluruh pendukung Singo Edan untuk menghentikan aksi yang bisa memicu sanksi dan denda. Pihaknya akan melakukan koordinasi untuk membangun kesadaran suporter agar tidak ada kejadian serupa.
“Hal utama yang harus dibangun adalah kesadara, seketat apapunn pengamanan dengan jumlah personel yang banyak, tidak akan berarti tanpa adanya kesadaran dari suporter,” ujarnya.
