Secret Service Dikecam Usai Gagal Amankan Trump
arnews – Kapabilitas Secret Service atau Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) dipertanyakan usai ‘kecolongan’ sehinga mantan presiden Donald Trump tertembak saat berpidato di Pennsylvania pada Sabtu (13/7).
Telinga kendidat calon presiden AS itu terluka karena peluru. Meski begiru, Trum lolos dari kematian.
Saat suara tembakan pertama terdengar, agen Secret Service bergegas mengelilingi podium Trump berada. Anggota lantas menembak pelaku hingga tewas.
Publik pun bertanya-tanya mengapa Secret Service bisa kecolongan mengamankan salah satu orang penting di AS ini. Pasalnya, jarak pelaku dengan Trump hanya sekitar 150 meter.
“Jika ada atap yang berada di dalam jangkauan tembak seorang presiden atau calon presiden, maka Secret Service yang harusnya berada di atap tersebut,” kata pejabat Gedung Putih di bawah pemerintahan George W Bush yang kini jadi profesor hukum di Universitas Minnesota, Richard Painter.
Jarak sekitar 150 meter sendiri disebut di luar parimeter Secret Service. Painter pun tak habis pikir dengan alasan tersebut lantaran menurutnya, perimiter pengawasan minimal sejauh mata memandang.
“Penembaknya berada di luar perimeter Secret Service. Perimeter macam apa itu? Kita tahu bahwa orang gila mana pun dapat dengan mudah membeli senapan berkekuatan tinggi di Amerika Serikat. Perimeternya harus sejauh mata memandang,” katanya, seperti dikutip Channel News Asia.
Painter pun menyebut Secret Service telah melakukan “kegagalan keamanan yang mengerikan”.