arnews.id
arnews.id Media Online

Ramai Modus Pemandu Wisata Paksa Turis Belanja Di Seoul

167

arnews – Pemaksaan yang dilakukan pememandu wisata agar para turis berbelanja saat mengikuti tur ke toko=toko suvenirdi Seoul menjadi perhatian pemerintah ibu kota Korea Selatan itu.

Belum lama ini, turis asal China dipaksa berbelanja oleh pemandu wisata Korsel, yang mengajak rombongan tur berkunjung ke toko-toko souvenir. Pejabat Kota Seoul khawatir turis bakal kapok untuk datang akibat kejadian itu.

Praktik memaksa turis untuk belanja di toko oleh-oleh disebut dumping tour. Kota Seoul semakin banyak didatangi turis dan praktik dumping tour ini mulai tampak dan mengganggu kenyamanan wisata.

“Dumping tour ini mengacu pada paket wisata yang menggiring turis masuk ke toko-toko dan dipaksa untuk membeli produk mahal seperti kosmetik, suplemen nutrisi dan barang bebeas bea cukai,” kata pejabat kota Seoul, seperti dikutip Korea Times pada Rabu (1/11).

Bukan hanya dipaksa berbelanja, tur paket wisaata yang dijlankan juga merugikan turis, karena Kebanyakan objek wisata yang didatangi tiket masuknya gratis. Ketika ingin berkunjung ke tempat wisata opsional, rombongan turis harus membayar ekstra, Padahal mereka telah dijanjikan berkunjung saat ditawari paket tersebut.

Praktik ini jelas ilegal, karena merupakan salah satu bentuk penipuan sleain itu, pemandu wisata yang dilibatkan juga tidak memenuhi syarat karena Kebanyakan merupakan warga negara asing tanpa pemandu resmi dan disewa agen wisata dalam negeri.

Sumber pendapatan pemandu wisata ilegal ini adalah komisi dari toko. Ini yang menyebabkan mereka begtu memaksa turis untuk belanja di toko tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, korban dumpling tour meningkat. Agen peariwisata lokal berusaha mengambil kesempatan dari banyak turis China yang mengunjungi Korsel usai pandemi Covid-19.

Pemerintah kota Seoul telah mengumumkan siap mengambil tindakan tegas terhadap praktik dumping tour. Praktik tersebut dinilai berpotensi merusak reputasi Kota Seoul dan akan mengganggu pemulihan sektor Pariwisata.

“Pencurian praktik ilegal di sejumlah lokasi wisata utama di Distrik Jung dan Distrik Jungo telah dilakukan. Telah ditemukan sat pemandu tur yang tidak ememnuhi syarat dan tifa pemandu gelap di tempat itu. Pemandu gelap ini punya lisensi namun Cuma disewa untuk duduk di bus wisata,” ungkap Pejabat kota Seoul.

Pejabat Kota Seoul juga akan menggelar inspeksi dadakan dalam beberapa hari ke depan di tempat-tempat wisata di Distrik Mapo. Lokasi-loaksi speperti pusat perbelanjaan dan toko-toko bebas bea cukai jadi target utama.

“Jumlah turis yang berkunjung di Seoul diprediksi melonjak jelang akhir tahun. Kami bakal terus berupaya memberantas praktik ilegal demi memastikan detiap turis bisa menikmati waktu mereka di sini dan kembali lagi untuk membuat kenangan indah di Seoul,” kata Kim Young Kwan, kepala biro tur dan olahraga Kota Seoul.

Sebelemunya pada awal Oktober 2023, seorang pemandu wisata wanita di Provinsi Guizhou, China, marah kepada rombongan wisatanya, karena tidak satu pun dati mereka mau berbelanja daat mengunjungi sebuah tiko batu permata.

Leave A Reply

Your email address will not be published.