Putin Komentar Gencatan Senjata Israel-Hamas, Sindir AS
arnews – Presiden Rusia Vladimir Putin menuding gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Palestina, kerap gagal lantaran monopoli Amerika Serikat (AS).
Pernyataan itu terungkap saat Putin menghadiri konferensi tinggkat tinggi (KTT) luar biasa BRICS secara virtual pada Selasa (21/11). Dia menyampaikan kekhawatiran soal ribuan korban tewas dan pengusiran paksa warga Palestina di Gaza.
“Faktanya, semua ini terjadi sebagai konsekuensi dari aspirasi Amerika Serikat untuk memonopoli peran mediasi dalam proses penyelesaian Palestina-Israel dan memblokir aktivitas mediator internasional Kuartet Timur Tengah,” kata Putin dikutip situs Kepresidenan Rusia.
Putin lalu mengatakan upaya untuk mencabut warga Palestina dari tanahnya atau “Palestinian knot” adalah hal yang tak bisa dilakukan dan kontraproduktif.
Dia juga menyebut dekat AS, Israel, menyabotase keputusan-keputusan PBB yang menyerukan pembentukan dua negara secara damai dalam kerangka solusi dua negara.
“Lebih dari satu generasi warga Palestina tumbuh dalam suasana ketidakadilan, dan Israel tak bisa sepenuhnya menjamin keamanan negara bagian mereka juga,” ungkap Putin.
Putin juga menjelaskan bahwa sikap Rusia konsisten dan tak bergantung dengan kondisi sesaat.
“Kami mendesak masyarakat internasional untuk bergabung dalam upaya yang bertujuan meredakan situasi, merundungkan gencatan senjata dan mencapai solusi politik terhadap konflik Palestina-Israel,” katanya.
Negara-negara BRICS dan negara-negara di kawasan, bisa memainkan peran penting dalam upaya ini.
Israel meluncurkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang untuk melawan milisi Hamas.
Setelah 47 hari gempur Palestina, Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata empat hari yang dimediasi Qatar tepatnya pada Selasa (21/11).