arnews – Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengatakan dari hasil audit telah mengungkap bahwa kepengurusan PSSI periode 2017-2019 sama sekali tidak memiliki pembukuan keuangan.
Keuangan PSSI saat ini tengah diaudit oleh firma audit Ernst & Young sebagai bagian dari arahan Ketua Umum PSSI Erick Thohor yang ingin organisasi PSSI terbuka, transparan dan akuntabel.
Saat ini proses audit masih terus berlangsung. Langkah awal firma audit tersebut melakukan proses peninjauan internal untuk melihat pembukuan keuangan PSSI.
“Proses awal audit masih on going bedasarkan MoU penjajakan PSSI dan Ersnt & Young. Informasi awal kami berikan, dari internal review PSSI, ada tiga periode yang akan diaudit. Periode 2017-2019, lalu 2019-2023, dan periode di kepengurusan pak Erick Thohir, yang baru saja berjalan tiga bulan,” kata Arya dikutip dari lama PSSI.
Arya mengatakan pada proses awal audit internal di dua pengurusan PSSI.
Yakni periode 2017-2019 pada masa Ketum Edy Rahmayadi dan 2019-2023 pada masa kepemimpinan Mochamad Iriawan terdapat tantangan dalam beberapa hal yang diperiksa, mulai dari pembukuan , pengumpulan data pemasukan dan pengeluaran seccara terperinci.
“Dari internal review kami, di periode 2017-2019, tidak tercatat sama sekali pembukuannya, Sehingga PSSI harus menggunakan jasa IT untuk mendapatkan data-data dari email bagian keuangan di periode tersebut. Ada beberapa data fisik, namun tidak jelas. Misalnya, ada pengeluaran cheque, namun tidak ada perinciannya,” kata Arya.
Sementara tantangan lain di periode 2019-2023 ditunjukan dengan sistem akutansi manual.
“Tahun 2019-2023, sudah mulai tertata dan ada perbaikan, dalam urusan transaksional dan prosedur pengeluaran dana. Namun, akuntansi yang digunakan masih manual, dan tidak menggunakan sistem akuntasnsi apapun. Itu dulu yang bisa kami sampaikan karena prosesnya lagi dijalankan firma audit tersebut,” ucap Arya.
Di tahun pengurusan yang baru, PSSI rencananya akan menggunakan sistem akuntansi yang benar dan valid.
Hal ini sesuai dengan masukan lima firma audit Ernst & Ypung, serta sesuai juga dengan araha Ketum Erick Thohir yang ingin melakukan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia.