Polisi Sulit Bedakan Benda Bersejarah Dengan Puing-Puing Di Museum Nasional
arnews – Polisi mengaku kesulitan dalam membedakan puing bangunan dengan bersejarah yang terbakar di Museum Nasional.
Atas dasar itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudinn mengatakan turut melibatkan ahli artefak dalam mengusut insiden kebakaran inni.
“Kita sangat sulit membedakan mana-mana barang puing-puing reruntuhan, atau pun benda bersejarah, kota engggak paham,” kata Komarudin kepada wartawan Minggu (17/9).
“Hingga saat ini tim gabungan masih bekerja dan Publabfor penyedik Polda dan Polres, dan ahli artefak ataupun sejarah,” sembungnya.
Di sisi lain, Pelaksana tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra menuturkan hingga saat ini masih belum menghitung kerugian yang ditimbulkan.
Ahmad mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk mengidentifikasi benda apa saja yang terbakar sembari menunggu proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian.
“Puslabfor sedang bekerja mengidentifikasi situasinya, kita sendang menunggu. Karena sekarang kita membenrrtuk tim untuk indentifikasi koleksi yang sedang terdampak,” kata Ahmad.
“Jadi itu ada enam ruangan yang kemungkinan ada prasejarah tapi itu sebagian adalah replika itu yang sedang diidentifikasi tapi tentu pastinya kit sedang menunggu karena masuknya menunggu keputusan Puslabfor,” ucap Ahmad.
Kebakaran terjadi di Museum Nasional atau Museum Gajah pada Sabtu (16/9) sekitar pukul 20.00 WIB. Menurut seorang Petugas kepolisian di TKP, api telah berjjasil dipadamkan sebelum pukul 21.00 WIB.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa 14 orang saksi untuk digali keterangannya terkait insiden kebakaran itu. Beberapa rekaman CCTV juga telah diamankan untuk dilakukan pendalaman.
Selain itu, kepolisian juga tengah mendalami soal dugaan unsur pidana dalam insiden kebakaran di Museum Nasional tersebut.