PM Baru Thailand Tak Akan Legalkan Ganja Untuk Rekreasi
arnews – Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menolak perizinan penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi di negara tersebut.
“Kebijakan ganja hanya untuk keperluan medis. Mengenai tujujuan rekreasi, saya tidak setuju dengan itu,” kata Srettha dalam wawancara dengan The Standard, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/9).
Ininmerupakan langkah pembatasan yang cukup tegas dari seorang pemimpin Thailand setelah negara itu melegalkan ganja untuk keperluan medis.
Ribuan bisnis terkait ganja pun bermunculan dan proyeksi mencapai 1,2 miliar dolar atau setara dengan Rp18 triliun selama beberapa tahun ke depan.
Lsejak legalisasi pada 2022 lalu, Thailand menjadi negara pertama di Asia yang memperbolehkan penggunaan ganja.
Namun, legalisasi ganja di Thailand berbeda dengan negara lain seperti Kanada dan Uruguay yant turut melegalkan ganja untuk tujuan rekreasi.
Thailanf hanya mengizinkan ganja digunakan untuk keperluan medis.
Warga yang mengonsumsi ganja pun masih akan dikenakan denda dan diancam penjara.
Mereka yang menggunakan di ruang publik bakal dedenda senilai 25 ribu bhat atau sekitar Rp10,7 juta dan terancam penjara selama tiga tahun.