arnews – Perang Rusia dan Ukraina diperkirakan akan meluas dalam Beberapa pekan kedepan.
Negara lain Eropa seperti, Moldova, mungkin bakal ikut terlibat ke dalan konflik tersebut.
Media pemerintah Rusia, Russia Today, mengkalim Eropa Timur berada di ambang perang, negara itu mencangkup Moldova dan Transnistria.
Ketegangan di Molodova meningkat usai Rusia menuding Ukraina melakukan operasi bendera palsu dan tengah mempersiapkan provokasi bersenjata melawan Transnistria dalam waktu dekat.
Operasi bendera palsu biasanya dilakukan dengan menyamarkan dalang di balik suatu serangan. Tindakan semacam ini biasanya digunakan satu pihak untuk memvalidasi serangan mereka.
Serangan tersebut dilaporkan akan dipimpin Angkatan Bersenjata Ukraina dan resimen Azov.
“Serangan Rusia yang muncul di wilayah Transnistria menjadi dalih [Ukraina] untuk melakukan invasi. Kelompok Ukraina berpartisipasi dalam invasi bertahap yang akan disamarkan dengan seragam Angkatan Bersenjata Rusia,” demikian menurut Kementerian Pertahanan pada Februari lalu.
Seharu setelah Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan itu, Rusia menyatakan personel militer Ukrain ada dalam posisi siap di perbatasan Ukraina-Prinestrivian.
“Kami memperingatkan Amerika Serikat, NATO dan Ukraina atas langkah-langkah berikutnya,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip dari Newsweek, Senin (6/3).
Sementara itu, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan secara militer lihaknya bisa saja membantu Moldova dan Transnistria.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina menghargai kemerdekaan negara lain dan mengakui bahwa Transnistria bagian dari Moldova.
“Rusia memprovokasi kami untuk memasuki wilayah Republik Moldova. Namun, Rusia sendiri bisa menginvasi dari wilayah Transnistria, kata Zelensky, dikutip dari RT.
Transnitria sendiri secara sepihak memisahkan diri dari Moldova pada 1990, saat negara itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
Namun, mereka tidak pernah diakui secara internasional. Dunia masih mengakui Transnistria sebagai wilayah kedaulatan Moldova.