Jakarta, arnews – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg.Widyawati,MKM., dalam siaran pers (11/1) menyampaikan, bahwasanya Vaksinasi booster akan diberikan secara gratis bagi masyarakat umum yang berusia diatas 18 tahun, dengan prioritas sasaran lansia dan penderita imunkompromais, serta telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap minimal 6 bulan. Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara bertahap. Di bulan Januari, vaksinasi booster akan menyasar sekitar 21 juta orang.
Pemberian vaksinasi booster bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari Covid-19. Berdasarkan rekomendasi ITAGI dan persetujuan BPOM serta mempertimbangkan ketersediaan vaksin, kombinasi awal dari pemberian vaksinasi booster. Vaksin primer menggunakan Astra Zeneca maka vaksin booster pakai moderna (half dose). Kombinasi vaksin booster juga sudah sesuai dengan rekomendasi WHO dimana pemberian vaksin booster dapat menggunakan vaksin yang sejenis atau juga bisa vaksin yang berbeda atau heterolog. Heterolog diartikan sebagai vaksinasi booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan kedua.
Beberapa penelitian di dalam dan luar negeri menunjukan peningkatan antibody yang relative sama dengan vaksin booster homolog atau vaksin dengan jenis yang sama. Terkait ketersediaan vaksin, Kemenkes memastikan vaksinasi untuk program prioritas dan vaksinasi booster jumlahnya aman. Per 10 Januari, stok vaksin yang sudah diterima oleh Pemerintah sejumlah 446 juta dosis. Vaksin yang sudah disuntikkan sebanyak 288 juta dosis, sehingga masih ada sekitar 150 juta dosis vaksin yang tersedia.
Bagi masyakarat yang sudah divaksinasi, agar tetap untuk disiplin menjaga Kesehatan dan menerapkan protocol Kesehatan dan 5M sebagai kunci untuk memberikan perlindungan yang optimal. (Sy).