arnews – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak mudah percaya dengan informasi yang menyebut bahwa oralit efektif menahan rasa haus dan lemas saat berpuasa atau dipercaya dapat menjadi doping puasa selama Ramadan ini.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan oralit merupakan larutan rehidrasi oral jenis obat yang ditunjukan untuk mengatasi dehidrasi akibat diare.
Ia menyebut terdapat potensi gangguan organ lain apabila konsumsi oraliit tak digunakan sebagaimana mestinya.
“Cairan ini mengandung natrium, klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat, dan glukosa anhidrat. Efek sampingnya bisa menyebabkan perut kembung karena terganggu gerakan usus, kelebihan natrium juga akan mengganggu fungsi organ, atau sistem lainnya,” kata Nadia dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (27/3).
Nadia juga meminta agar masyarakat Indonesia tidak panic buying terhadap oralit yang baru-baru ini menjadi viral di media sosial lantaran disebut efektif untuk menahan dehidrasi selama menjalankan puasa.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak berbondong-bondong membeli oralit karena dikhawatirkan membuat apotek yang menyediakan oralit untuk orang yang membutuhkan seperti pasien diare kehabisan stok.
Nadia juga mengingatkan bahwa ibadah puasa selama Ramadan tidak mempengaruhi atau memperburuk kesehatan melainkan hanya terjadi perubahan pola makan saja.
“Jadi tidak perlu panic buying ya. Tidak perlu stok oralit karena peruntukan oralit untuk yang diare, mual, dan muntah yang seperti terjadi dehidrasi. Pada orang berpuasa tidak ada dehidrasi,” kata Nadia.
Sebelumnya, oralit sempat menjadi viral di media sosial lantaran seorang warganet mengeluhkan stok oralit yang menipis di sejumlah apotek. Warganet tersebut meminta agar masyarakat tidak membeli secara berlebihan lantaran dirinya membutuhkan oralit untuk neneknya yang tengah sakit diare.
Warganet lainnya pun meberikan testimoni, ada yang mengatakan oralit berhasil mengatasi rasa haus dan lemas, namun tak sedikit yang mengatakan cara itu salah dan memiliki efek samping.