arnews – Presiden Nissan Motor Makoto Uchida bertemu dengan Presiden Honda Motor Toshihiro Mibe pada Kamis (6/2) dan memberitahunya bahwa Nissan menangguhkan pembicaraan mergernya dengan Honda.
Nikkei menjelaskan pada Kamis pagi, para eksekutif dari kedua perusahaan, termasuk para presiden, bertemu di Tokyo. Uchida secara langsung memberi tahu Mibe tentang penghentian pembicaraan merger tersebut.
Nissan memberi tahu Honda bahwa mereka akan membatalkan nota kesepahaman yang ditandatangani pada Desember 2024 mengenai negosiasi integrasi bisnis antara kedua produsen mobil tersebut.
Keputusan Nissan muncul karena kedua perusahaan tidak dapat menyetujui penilaian masing-masing pihak di bawah perusahaan induk.
Usulan Honda untuk menjadikan Nissan sebagai anak perusahaannya juga menyebabkan reaksi keras dari Nissan. Nissan menggelar rapat darurat pada Rabu (5/2) untuk menentukan arah merger dengan Honda dan memutuskan tak lagi melanjutkannya.
Kedua produsen mobil Jepang ini mengumumkan pada Desember 2024 bahwa mereka akan memulai pembicaraan tentang merger, dengan tujuan mendirikan perusahaan induk bersama pada Agustus 2026. Ini akan menciptakan grup pembuat mobil terbesar ketiga di dunia.
Nissan saat ini sedang mengalami kerugian finansial besar jadi Honda meminta Nissan memformulasikan rencana restrukturisasi pada akhir Januari sebagai bagian dari pembicaraan merger.
Nissan sudah mengajukan rencananya tetapi tak bisa meyakinkan Honda. Lantas Honda mengajukan diri menjadikan Nissan sebagai anak perusahaannya.
Upaya Honda itu, yang keluar jalur dari rencana awal merger, membuat Nissan menarik diri. Honda menilai valuasi perusahannya lebih tinggi dari Nissan dalam hal kapitalisasi pasar. Namun Nissan ingin hubungan keduanya dalam merger setara.
Dari perspektif Nissan, ide Honda menjadikannya anak perusahaan tak bisa diterima lantaran bisnis sepeda motor yang membuat valuasi Honda jauh di atas Nissan.