arnews – Aliansi Pertahanan Ngeara Atlantik Utara (NATO) memperkirakan jumlah tantara Rusia yang gugur selama pertempuran di Bakhmut lima kali lebih banyak dari tantara Ukraina.
Intelijen NATO memperkirakan setiap satu prajurit Ukraina yang tewas di Bakhmut, pasukan Rusia telah kehilangan setidaknya lima personel.
Seorang pejabat intelejen NATO mengatakan terlepas dari rasio yang menguntungkan, ukraina menderita kerugian yang dignifikan selama mempertahankan Bakhmut dari Rusia.
Invasi Rusia ke Ukraina masih berlangsung setelah berjalan lebih dari satu tahun. Pasukan Rusia dan Ukraina terus bertempur sengit terutama di Bakhmut dalam Beberapa bulan terakhir.
Pejabat Ukraina berulang kali mengklaim mereka berhasil membuat pasukan Rusia mengalami kerugian besar saat pertempuran di Bakhmut.
“Prajurit kali menimbulkan kerugian signifikan bagi musuh, menghancurkan sejumlah besar kendaraan, memaksa unit penyerang terbaik Wagner Group untuk berperang dan mengurangi potensi penyerangan musuh,” kat Komandan pasukan darat Ukraina, Kolonel Jendral Oleksandr Syrskyi, setelah mengunjungi Bakhmut pada Minggu (5/3).
Intitute Fot The Study Of War juga mengatakan upaya Rusia untuk menduduki Bakhmut telah secara signifikan memperburuk kapasitasnya untuk melakukan serangan tambahan.
“Militer Rusia kemungkinan akan berjuang untuk mempertahankan kapasitasnya untuk melakukan serangan tambahan.
“Militer Rusia kemungkinan akan berjuang untuk mempertahankan operasi onfesif berikutnya selama Beberapa bulan, memberi Ukraina kesempatan untuk mengambil inisiatif,” papar Lembaga think-tank itu seperti dikutip dari CNN.