NASA Akan Kembangkan Hijab Khusus Astronaut
arnews – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tengah mengembangkan hijab khusus bagi astronaut perempuan.
Rencana pengembangan hijab khsus itu berawal dari Nora Al Matrooshi menjadi wanita Arab pertama yang menjadi astronaut dalam misi luar angkasa dari Uni Emirat Arab (UAE).
Nora menjelaskan NASA mengembangkan strategi untuk memungkinkannya menjaga rambutnya tetap tertutup saat mengenakan pakaian dan helm luar angakasa, yang secara resmi dikenal sebagai Extraehicular Mobility Unit atau EMU.
“Begitu Anda masuk ke dalam EMU, Anda mengenakan topi [komunikasi yang dilengkapi dengan mikrofon dan speaker], yang menutupi rambut Anda,” kata Nora dikutip dari AFP, Kamis (7/3).
Kendalanya muncul ketika Nora melepas hijabnya yang biasa, sebelum ia mengenakan topi komunikasi. Hal ini semakin rumit karena hanya bahan yang secara khusus diizinkan yang dapat dikenakan di dalam EMU.
“Para teknisi pakaian itu akhirnya menjahit hijab darurat untuk saya, sehingga saya bisa memakainya, masuk ke dalam pakaian, lalu menggunakan topi komunikasi, dan kemudian melepaskannya dan rambut saya akan tertutupi. Jadi saya sangat menghargai mereka yang melakukan hal itu untuk saya.
Dengan pakain yang telah disesuaikan, Nora siap meluncur ke luar angkasa bersama rekan-rekan astronaut lainnya.
NASA berencana untuk mengembalikan manusia ke permukaan Bulan pada tahun 2026 untuk misi Artemis 3. Nora dijadwalkan jadi salah satu astronaut yang terbang.
“Saya pikir menjadi seorang astronaut itu sulit, terlepas dari apa agama atau latar belakangn Anda. Saya kira menjadi seorang Muslim tidak mebuatnya lebih sulit. Namun, menjadi seorang Muslim membuat saya sadar akan kontribusi nenek moyang saya,” kata Nora.
“Para cendikiawan dan ilmuwan Muslim yang datang sebelum saya yang mempelajari bintang-bintang. Saya menjadi seorang astronaut hanya melanjutkan warisan apa yang telaj mereka mulai ribuan tahun lalu,” kata Nora.