Nagorno-Karabakh Memanas Lagi, Rusia Minta Azerbaijan-Armenia Untuk Akur
arnews – Rusia meminta Azerbaijan dan Armenia menghentikan pertumpahan darah menyusul situasi yang kian panas di Nogorno-Karabakh beberapa hari terakhir.
Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Rusia juga meminta kedua pihak untuk tidak bermusuhan dan kembali menerapkan perjanjian gencatan senjata.
“Sehubungan dengan meningkat secara tajam konfrontasi bersenjata di Nogorno-Karabakh, kami mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk segera menghentikan pertumpahan darah, menghentikan permusuhan dan mencegah korban sipil,” demikian rilis Kemlu Rusia pada Rabu (20/9), dikutip dari Reuters.
Nogorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan. Namun, sebagian penduduk wilayah itu dihuni etnis Armenia. Wilayah ini juga menjadi konflik kedua negara selama puluhan tahun.
Seruan Rusia muncul usai Azerbaijan mengerahkan operasi militer pada Selasa. Langkah ini meningkatkan aancaman perang baru di wilayah tersebut.
Serangkaian tembakan ledakan menyelimuti wilayah tersebut. Di mesia sosial juga beredar rekaman baku tempak di Karabakh.
Aktivis separatis Karabakh mengatakan dua warga sipil tewas dan 23 yang lain mengalami luka-luka imbas operasi militer Azerbaijan.
Azerbaijan mengklaim meluncurkan operasi ini untuk mengusir angkatan bersenjata Armenia di Nogorno-Karabakh.
Mereka juga menyatakan langkah tersebut demi memulihkan tatanan konstitusional Republik Azerbaijan.