arnews – Dua kubu yang berselisih di Sudan sejak 15 April lalu sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama tiga hari mulai Senin (24/4) hingga Kamis (27/4).
Hal itu disampaikan Menteri Luarnegeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Senin, dengan menambahkan bahwa kesepakatan itu diambil usai kedua pasukan militer itu melakukan “negoisasi intens selama dua hari terakhir.
“Mulai tengah malam pada 24 April, berlangsung selama 72 jam,” kata Blinken seperti dikutip dari CNN, Senin (24/4).
Dalam sebuah pernyataan tertulis, pasukan paramiliter Sudan, Rapid Support Forces (RSF), menjelaskan pihaknya setuju gencatan senjata salah satunya untuk memberikan waktu bagi negara-negara asing mengevakuasi warga mereka dari negara Afrika Utara itu.
“Untuk membuka koridor kemanusiaan, memfasilitasi pergerakan warga dan penduduk, memungkinkan mereka memenuhi kebutuhan, mencapai rumah sakit dan daerah aman, dan mengevakuasi perwakilan diplomatic,” demikian bunyi keterangan RSF.
Sebelumnya, uapaya-upaya gencatan senjata yang sudah disepekati beberapa kali oleh kedua kubu gagall dilaksanakan, dengan dua pasukan militer tetap saling serang satu sama lain.
Jika kesepakatan kali ini benar dilakukan, warga terdampak bisa mendapatkan pasukan makanan dan medis yang sangat dibutuhkan.
Sejauh ini, Prancis, Arab Saudi, hingga Jepang sudah mengevakuasi warganya dari Sudan.
Juru bicara Menteri Luar Negeri Prancis Anne-Claire Legendre mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi sekitar 500 orang, dengan hampir 200 orang di antaranya merukapakan warga dari 36 negara, dikutip dari CNN.
Arab Saudi juga mengevakuasi 10 warga negara mereka dan 189 warga asing termasuk Amerika Serikat, menurut laporan Kementerian Luar Negeri Riyadh.
Korea Selatan dan Jepang juga telah mengkonfirmasi bahwa mereka mengevakuasi warga negaranya dari Sudan.
Beberapa negara lain seperti Spanyol, Yordania, Italia, Denmark, hingga jerman juga telah menyelamatkan warga mereka dari perang saudara tersebut.
Semenatara itu, Indonesia saat ini mengklaim berhasil mengevakuasi 542 WNI di Sudan. Mereka saat ini dibawa ke Jeddah utnuk selanjutnya dipulangkan ke indonsesia.