Mantan PM Belanda Dan Istri Meninggal Lewat Eutanasia
arnews – Matan Perdana Menteri Belanda, Dries van Agt, meninnggal pada usia 93 tahun melalui eutanasia denga cara disuntik matik bersama istrinya Eugenie van Agt-Krekelberg.
Van Agt ditindak eutanasia karena telah lama sakit. Ia meninggal bersama istrinya sambil bepegangan tangan.
“Dia meninggal bergandengan dengan Istri tercintanya Eugenie van Agt-Krekelberg, pendukung dan pembawa berita yang telah bersama selama lebih dari 70 tahun dan yang selalu disebut ‘gadisku’,” demikian yang dilaporkan The Rights Forum, seperti dikutip dari AP News.
Dilansir dari Associated Press, berita kematian Van Agt dilaporkan The Rights Forum pada 9 Februari lalu. Forum itu menyebut sang mantan PM dan istrinya meninggal pada 5 Februari dan akan dimakamkan dalam upacara pribadi di Kota Nijimegen.
Keduanya meninggal karean Eutanasia yakni tindakan mengakhiri hidup seseorang secara sengaja demi menghilangkan penderitaanya. Tindakan ini biasanya dilakukan terhadap penderita sakit yang secara medis tak mungkin disembuhkan.
Agt dan Istrinya sejak lama sakit-sakitan. Pada 2019, Van Agt mengalami pendarahan otak kala memberikan pidato di acara peringatan untuk Palestina dan tidak pernah pulih sepenuhnya.
PM Belanda Mark Rutte menyampaikan belasungkawa atas kepergian Van Agt.
“Dengan bahasanya yang berbunga-bunga dan unik, keuakinan yang jelas dan prestasinya, Dries Van Agt memberi warna dan subtansi pada politik Belanda di masa polarisasi dan pembaruan partai,” kata Rutte dalam sebuah pernyataan.
Van Agt dikenal karena bahasanya yang unik. Dia juga terkenal karena senang bersepeda dan memiliki referensi kuno. Van Agt terpaksa berhenti dari hobinya pada 2019 usai sakit.
Ia menjadi perdana menteri Belanda dari Partai Christian Democrat Appeal sejak 1977 sampai 1981. Setelah beberapa kali pemilu, ia terpilih menjadi perdana menteri dan membentuk koalisi bersama Partai Buruh dan Demokrat dalam pemerintahan yang berlangsung setahun.