arnews.id
arnews.id Media Online

Kunjungi DLH Kota Cilegon, Pemkot Manado Studi Tiru Pengolahan Sampah Dan Produksi BPJP

630

Cilegon, arnews – Plt. Kepala Dinas Lingkungan hidup Kota Cilegon, beserta Asisten II Sekda Kota Cilegon, hari ini, Jum’at (22/7) menerima kunjungan Kerja dari Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, di Ruang Rapat Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon. Dalam kunjungannya kali ini, rombongan dari Pemerintah Kota Manado dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, yang didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perkim, Staf Khusus Walikota Bidang komunikasi Politik dan Kepala Bagian SDA.

Dikunjungan kerjanya, Pemerintah Kota Manado mengharapkan pelaksanaan program kegiatan pengolahan sampah di kotanya menjadi baik dan professional. Namun sebelum Pemkot Manado melaksanakan program kegiatan tersebut, Pemkot Manado merasa perlu melakukan Studi Tiru pengolahan sampah dan produksi Bahan Bakar Jumputan Padat (BPJP) hasil olahan sampah di kota Cilegon, mengingat volume sampah yang mencapai 240 Ton per harinya, dan tidak harus terus memperluas TPSA, maka Pemkot Manado akan belajar mengolah sampah menjadi bahan bakar, hal itu disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah kota Manado Atto M.R.Bulo.

“ Di Manado, volume sampah mencapai kurang lebih 240 Ton per hari, sampai saat ini belum ada pengolahan sampah di TPSA nya, sehingga sampah terus bertambah di TPSA. Agar tidak selalu memperluas lahan TPSA, maka Pemerintah Kota Manado belajar ke Pemerintah Kota cilegon, bagaimana mengolah sampah itu menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat”, terang Atto M.R Bulo.

Sementara itu, dalam kegiatan yang sama, Plt.Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Ahmad Aziz setia, memaparkan kondisi sampah di kota Cilegon sebelum dan sesudah ada pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar jumputan Padat (BPJP), yang memungkinkan kedepannya tidak diperlukan lagi perluasan lahan TPSA.

Ahmad Aziz menjelaskan, “Di kota Cilegon, sampah yang dihasilkan per harinya kurang lebih 120 Ton, kalau tidak ada pengelolaan sampah di hilirnya, maka sampah akan terus menumpuk di TPSA Bagendung, dan lahan yang tersedia saat ini juga tidak akan menampung, sehingga akan terus menambah luasan lahan yang memerlukan biaya cukup tinggi. Dengan adanya BPJP PLANT yang sedang dibangun ini, dengan kapasitas pengolahan sampah 30 Ton dapat menghasilkan BPJP 10 Ton perharinya, maka kedepan tidak diperlukan lagi perluasan lahan TPSA”, jelasnya.

Asisten II Sekda Kota Cilegon, Tb.Dikrie Maulawardhana yang turut hadir dalam kesempatan itu menambahkan, “pengelolaan sampah menjadi BPJP di awali dengan adanya kesepakatan bersama antara Pemkot Cilegon dengan PT.Indonesia Power suralaya, untuk mengadakan penelitian dan pengembangan yang dibiayai oleh PT. Indonesia Power Suralaya. Selanjutnya untuk meningkatkan PLANT BPJP, pihak PT.PLN memberikan bantuan 10 milyar dalam bentuk bangunan dan peralatan mesin, yang nantinya akan dihibahkan ke Pemkot Cilegon”, ujarnya.

Disela berlangsungnya kunjungan kerja tersebut, Walikota Cilegon, Helldy Agustian yang sedang berada dalam perjalanan pulang dari Kota Salatiga, menyempatkan waktu untuk menyapa rombongan dari Pemkot Manado melalui telepon selular dengan sambungan Video Call, “selamat datang di Cilegon, semoga hasil studi Tirunya dapat bermanfaat untuk Pemerintah Kota Manado”, sapa Helldy.

Setelah itu, rombongan Pemkot Manado melanjutkan kunjungan lapangan ke TPSA Bagendung untuk melihat langsung proses pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat, didampingi oleh Plt. Kadis Lingkungan Hidup, Asisten II, perwakilan dari PT.Indonesia Power, sekretaris DLH, Kabid Pengolahan dan Pengawasan Sampah, Dinas Perkim serta perwakilan dari Dinas PUTR kota Cilegon. (Sy)

Leave A Reply

Your email address will not be published.