arnews – Korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah tembus lebih dari 52 ribu jiwa per Selasa (28/2). Puluhan ribu orang juga masih hilang ketika pihak berwenang Turki telah menghentikan hamper seluruh misi penyelamatan di lapangan.
Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) melaporkan sebanyak 45.089 orang tercatat meninggal dunia akibat gempa kerkekutan magnitude 7,7 pada 6 Februari lalu itu. Sebanyak 108 ribu warga ikut terluka akibat bencana tersebut.
Pihak berwenang juga mencatat total ada sekitar 160 ribu Gedung yang membuat 520 ribu apartemen runtuh atau rusak parah akibat gempa yang menyasar wilayah selatan dan tenggara Turki. Dikutip dari Reuters.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan setidaknya 6.000 orang tewas akibat gempa yang sama di Suriah.
Sebagian besar korban tewas itu berada di wilayah pemberontak di timur laut Suriah.
Dilansir Associated Press, ketua Lembaga bantuan kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, juga menuturkan puluhan ribu irang masih berstatus hilang baik di Turki dan Suriah. Ini memungkinankan jumlah korban tewas akibat bencana gempa paling dahsyat Sejak satu abad terakhir ini bertambah.
Hingga kini Griffiths menjelaskan Turki dan sekitarnya juga masih rawan diterjang gempa susulan.
Sebab Sejak gempa dahsyat pada 6 Febryari lalu, Turki dan sekitarnya telah diterjang setidaknya 1.000 gempa susulan yang berkekutan cukup besar.
Penanganan bencana balum usai, Turki Bahkan sudah kembali diguncang gempa berkekuatan magnitude 5,6 pada Senin (27/2). Satu orang tewas dan 29 bangunan hancur akibat gempa terbaru itu.
Pusat gempa itu berada di kedalaman 6,15 kilometer. Guncangan gempa itu terjadi di beberapa pekan setelah gempa dashyat mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu.
