arnews.id
arnews.id Media Online

Komnas HAM Minta Pemprov NTT Kaji Ulang Masuk Sekolah Jam 05.30 WITA

538

arnews – Komnas HAM meminta Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) mengkaji kembali wajib masuk sekolah jam 5.30 pagi yang menindaklanjuti keinginan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.

Sudah dua pekan terakhir siswa kelas XII di sepuluh sekolah SMA-SMK di Kota Kupang, ibu kota provinsi NTT, masuk sekolah pukul 05.00 Wita dari semula 05.00 Wita. Komnas HAM melihat masuk sekolah di pagi hari buta tidak berimplikasi terhadap pembentukan karakter disiplin dan peningkatan mutu pendidikan.

“Hal ini di situ ada dampak terhadap kebiasaan baru yang ingin diterapkan tapi tidak serta merta menjadi kunci terhadap target yang ingin dicapai jadi itu alasan perlu mengkaji kembali,” kata Ketua Bidang Pendidikan dan Penyuluhan Komnas Ham, Putu Elvina, Kamis (16/3) di Kupang.

Putu menerangkan banyak rekomendasi dari berbagai pihak untuk meninjau ulang penerapan masuk sekolah lebih pagi harus menjadi bahan pertambangan Pemprov NTT mengkaji atau meninjau kembali pnerapan masuk sekolah pukul 05.30 Wita.

“Saya [ikir sudah banak yang merekomendasikan untuk meninjau ulang. Bagi Komnas HAM itu lebih baik dari pada apakah Kemudian masuk sekolah menjadi jalan keluar terhadap pembentukan karakter disiplin, pembentukan mutu sekolah, mutu pelajar dan siswa,” katanya.

“Apakah Kemudian masuk sekolah jam 05.30 itu akan serta merta menjadi jalan keluar makin banyaknya siswa-siswa di Provinsi NTT bisa masuk universitas unggul,” tambahnya.

Menurut pihaknya penerapan masuk sekolah menjadi lebih pagi yang digaungkan Pemprov NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bukan menjadi jalan keluar untuk meningkatkan kedisiplinana anak.

Putu berkaca pada provinsi- provinsi laim di Indonesia yang para pelajarnya bisa masuk universitas favorit di Indonesia tetapi  tidak menerapkan masuk sekolah lebih awal.

“Kalau kita Bicara kepada provinsi lain yang Kemudian memiliki Jumlah siswa yang lebih tinggi masuk universitas terbaik di Indonesia misalnya itu pun kalau kita lihat tidak menerapkan sekolah pagi,” katanya.

Menurut Putu, belum siapnya infrastruktir untuk menjamin keamanan bagi para siswa dan juga transpirtasi yang memadai bagi siswa untuk bisa masuk sekolah lebih pagi harus menjadi pertimbangan.

“Apalagi infrastruktur pendukungnya belum siap,” jalasnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.