Kemlu Ungkap Kondisi WNI usai Gempa M 7,1 Guncang Miyazaki Jepang
arnews – Kementerian Luar Negeri RI mengungkap situasi warga negara Indonesia (WNI) usai gempa dengan magnitudo 7,1 mengguncang sejumlah provinsi termasuk Miyazaki Jepang.
Dlaam rilis resmi, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI mengatakan telah berkomuniasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
“Merspon bencana ini, KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghubungi simpul masyarakat di prefektur-prefektur terdampak gempa dan tsunami,” kata Judha.
Dia lalu berujar, “Hingga saat ini belum terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban.”
Berdasarkan data imigrasi Jepang, jumlah WNI di beberapa prefektur Miayazaki mencapai 1.869 WNI, sementara i Kochi tercatat 836 WNI, di Oita sebanayak 2.099 WNI, dan di Ehime mencapai 1.418 WNI.
Judha menerangkan, KBRI Tokyo akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas Indonesia terkait kemungkinan WNI yang terdampak.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang sejumlah wilayah di Jepang pada hari ini, Kamis (8/8).
Wilayah dengan peringatan tsunami antara lain di Miyazaki, Ehime, Kochi, Oita, Kagoshima timur, dan Kepualauan Tanegashima Yakushima.
Di Miyazaki ketinggian air mencapai 40 cm, dan di Hyuga Hozoshima dengan ketinggian 10 cm. Sementara itu, di Tosashimizu, Kochi dengan ketinggian 20 cm.
Tsunami juga menerjang di wilayah Tegashima Island Kumano, Kagoshima, dengan ketinggian 10 cm.
Jepang lalu mencabut peringatan tsunami di lima wilayah kecuali Miyazaki.