Jepang Cabut Peringatan Tsunami Usai Diguncang Gempa M 7,5
arnews – Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencabut seluruh peringatan tsunami usai gempa berkekuatan magnitude 7,5 mengguncang pesisir barat negara tersebut pada Senin (1/1).
Lembaga penyiaran NHK melaporkan JMA memprediksi gempa susulan kemungkinan masih bisa terjadi dalam dua hingga tiga hari kedepan. Otoritas Jepang juga tetap mewanti-wanti warganya terutama yang tinggal di wilayah-wilayah dekat paesisir Laut Jepang sial kemungkinan gempa susulan yang berpotensi memicu gelombang tsunami.
Gempa besar kemarin sempat memicu gelombang tsunami mulai dari 40 centimeter hingga 1,2 meter di beberapa wilayah pesisir barat Jepang, terutama di Pelabuhan Wjima, Prefektur Ishikawa.
Dikutip AFP, JMA melaporkan 155 gempa Bumi susulan, termasuk berkekuatan di atas magnitude 6, sejak Senin. Mayoritas gempa ini berkekuatan magnitude lebih dari 3.
Tak lama usai gempa magnitude 7,5 terjadi hari tahun baru, JMA mengeluarkan peringatan tsunami besat di Prefektur Ishikawa.
Peringatan tsunami dari JMA itu terbagi dalam tiga kategori yang ditandai dengan garis ungu, merah, dan kuninf. Noto Area Prefektur Ishikawa masuk dalam kategori ‘Major Tsunami Warning’ yang ditandai dengan garis ungu.
JMA juga mengeluarkan peringatan tsunami di sepanjang wilayah Prefektur Niigita dan Toyama.
JMA melaporkan gelombang tsunami setinggi 40 centimeter hingga 1,2 meter menghantam sejumlah pesisir pantai Jepang pasca gempa. Gelombang tsunami setinggi 1,2 meter menghantam Pelabuhan Wajima di Ishikawa sekitar pukul 16.21 waktu setempat.
Selain itu, tsunami juga terjadi di Kota Toyama dengan ketinggian 80 cm, Kanazawa dengan ketinggian 70 cm, hingga dengan Niigita dengan ketinggian 30 cm.
Imbas gempa ratusan rumah dan bangunan terutama di Kota Wajima dekat Ishikawa hancyr, termasuk kawasan pasar. Pelabuhan juga kebakaran hebat imbas gempa.
Kawasan yang rusak akibat gempa merupakan pasar tradisional yang terkenal di kalangan wisatawan. Satu gedung berlantai tujuh juga roboh akibat gempa.
Pejabat Kota Wajima mengatakan sedikitnya delapan orang dipastikan tewas termasuk seorang pria yang tertimpa bangunan runtuh.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida melaporkan kerusakan besar terjadi imbas gempa. Meski begitu, Kishida belum bisa memberikan jumlah pasti korban akibat gempa.
Otoritas Jepang melaporkan jumlah korban masih mungkin bertambah menyusul tim SAR yang menyisir reruntuhan bangunan.