Iran Marah Ke China Usai ‘Ikut Campur’ Sengketa Pulau Dengan UAE
arnews –Iran memanggil duta besar China di Taheran, Chang Hua, sebagai bentuk protes keras atas pernyataan bersama Presiden Xi Jinping dengan negara Arab dalam KTT Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC) di Riyadh pekan lalu.
Taheran memprotes salah satu pernyataan China dan Arab Saudi Cs soal Sejumlah pulai yang disengketakan Iran dan Uni Emirate Arab. Beberapa pulai itu dia antaranya Greater Tunb, Lesser Tunb, dan Kepulauan Abu Musa di Selat Hormuz.
Melalui pernyataan, Menteri Luar Negeri Iran, Hossain Amirabdollahain, menegaskan bahwa pulau-pulau itu merupakan bagian “yang tak terpisahkan dari tanah murni Iran,”
Amirabdollahain menegaskan setiap wilayah kedaulatan Iran “tidak akan pernah menjadi bahan negoisasi dengan negara mana pun”.
Sengketa pulau antara Iran -UAE ini terjadi jauh sebelum Revolusi Iran 1979 terjadi, tepatnya setelah kemerdekaan UAE dari Inggris pada 1971.
Dalam KTT China-GCC kemarin, Presiden Xi Jinping dan negara Teluk Arab menyepakati rencana aksi bersama yang berfokus memperkuat kerja sama strategis antara kedua belah pihak, termasuk dalam menangani isu regional.
Dalam pernyataan bersama China-GCC, kedua belah pihak juga sepakat memasukan permintaan UAE untuk mencari resolusi atau penyelesaian untuk sengketa pulau-pulau tersebut yang telah berlangsung lama.
Taheran menuturkan Dubes Chang mengerti posisi Iran dan menghormati kedaulatan territorial negaranya.
Sementara itu, dilansir kantor berita Anadolu, Chang melalui pernyataan terpisah menegaskan kunjungan Xi Jinping ke Arab Saudi pekan lalu adalah untuk membantu perdamaian dan stabilitas di Kawasan.”
Iran dan China merupakan sekutu regional yang dekat dalam Beberapa tahun terakhir, terutama setelah kedua negara menjalin kemitraan komprehensif jangka Panjang di tengah ketegangan Taheran dan Beijing dengan Amerika Serikat.