arnews – Kekalahan Irak dari Yordania pada babak 16 besar Piala Asia 2023 membuat pelatih Jesus Casas naik pitam terhadap wasit Alireza Faghani yang dianggap merugikan anak asuhnya.
Irak kalah 2-3 dari Yordania. Kandas harapan Irak meraih trofi Piala Asia untuk kali kedua. Di balik kekalahan tersebut terdapat Keputusan wasit asal Australia itu yang membuat Casas sangat marah.
Kartu kuning kedua untuk penyerang Aymen Hussein yang dikeluarkan Faghani sesaat setelah sang pemain mencetak gol menjadi pusat persoalan.
Setelah Hussein mencetak gol yang membuat Irak Unggul 2-1, striker andalan Irak itu melakukan selebrasi. Seusai selebrasi, kartu kining didapat Hussein. Karena sebelumnya sduah mendapatkan kartu kuning, maka Hussein punn harus meninggalkan lapangan pertandingan.
Irak yang harus bermain dengan 10 pemain dari menit ke-77 dan kebobolan dua gol pada masa injury time.
“Pada babak pertama kami tisak dalam peforma terbaik dan mereka mengambil keuntungan dari serangan balik, dan pada babak kedua kami tampil lebih baik dan kami bisa mengontrol pertandingan,” terang Casas dilansir Winwin.
“Pemain tidak bisa diusir karena selebrasi. Hal itu tidak ada di sepak bola, dan dengan selebrasi yang seperti pemainYordania wasit tidak melakukan apa-apa dan tidak ada sanksi. Ini aneh,” kata pelatih asal Spanyol tersebut.
Hussein mendapat kartu kuning kedua setelah melakukan selebrasi yang sama seperti pemain Yordania setelah mereka mencetak gol ke gawang Irak, yakni dengan duduk dan berlagak sedang makan menggunakan tangan.
Disinyalir Hussein menerima kartu kuning kedua karena merayakakan gol dengan waktu yang cukup lama. Sebelum melakukan selebrasi “makan” di dalam lapangan, Hussein sebelumnya sudah merayakan gol bersama rekan-rekan di luar arena pertandingan.
“Wasit membuat Irak tak seimbang, Sementara Yordania bisa bermain dengan keseimbangan. Ya, saya puas dengan peforma tim. Mereka berlari dan memberikan segalanya, tetapi Keputusan wasit membuat semua hal ini terjadi,” ujar Casas.
