arnews – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus menyebut biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan Sistem Video Asisstant Referee (VAR) di Liga 1 hampir mencapai Rp100 miliar.
PSSI sudah memulai langkah untuk mewujudkan rencana menggunakan VAR di Liga 1 musim depan. Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Liga 1 ditargetkan sudah memakai VAR di paruh kedua musim depan.
PT LIB yang ditunjuk PSSI sebagai penanggung jawab proses pemenuhan implementasi VAR di Liga 1 mulai melakukan persiapan.
Ferry mengatakan biaya untuk memasang Teknologi VAR di 18 stadion klub peserta Liga 1 tidak murah. Selain itu penggunaan VAR sejak awal musim Liga 1 2023/2024 yang dijadwalkan mulai 1 Juli 2023 tidak memungkinkan.
“Enggak cukup Rp10 miliar atau Rp20 miliar. Tidak mungkin [awal musim]. Tapi liga punya target sevepat-cepatnya tujuh bulan dari kickoff, setelah dapat semua sistemnya. Ketum PSSI sudah yakin, baru kita bersurat ke FIFA, FIFA sudah tahu kita mau pakai VAR. target kita tidak lebih dari seminggu, dua minggu ini ada balasan [FIFA], baru ada asistensi detail dari FIFA,” kata Ferry.
“Perangkat kita sudah siap, dalam arti ada project director, technical director, dan kolaborasi dari JFA [Jepang] juga. Karena di sini tidak ada yang mengerti soal VAR, terus kalau kita harus import dari FIFA, AFC, dari mana-mana terlalu mahal,” kata Ferry.
Lebih lanjut Fery mengatakan pemasangan VAR membutuhkan regulasi. Ferry membandingkan dengan sejumlah negara, Thailand, Singapura dan Malaysia yang memilki kondisi geografis berdekatan Sehingga tidak memerlukan stasiun pemancar yang banyak.
“Kalau di Thailand itu dengan 16 klub dia punya empat stasiun, kemudian di malaysia hanya ada enam stasiun, di Singapura itu dua stasiun. Jadi apa Namanya semua ada, di semua klub itu ada karena di Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwidth juga variative,” kata Ferry.
Ferry mengatakan, Ketum PSSI Erick Thohir, telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk meningkatkan performa dari bandwidth VAR nantinya. Tanpa wifi yang kencang di stadion, penggunaan Teknologi VAR bisa terganggu.
“Kemarin Ketum [Erick Thohir] juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperkuat kekuatan sinyal dan bandwidth dan sebagainya. Kalau perlu dibangun tower, itu komitmen Ketua Umum,” kata Ferry.