arnews – Gunung Anak Karatakau (GAK) di Perairan Sunda, erupsi pada Rabu (28/3). Ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 2.500 meter dari atas puncak.
Berdasarkan data yang diambil melalui Magma Indonesia. Aplikasi milik Kementerian ESDM, letusan terbaru terjadi pukul 12.21 WIB dengan tinggian 2.500 meter.
“Kolom abu berwarna hitam tebal mengarah ke barat. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplotudo maksimum 74mm dan berlangsung selama 2 menit 26 detik, serta tidak terdengar suara dentuman,” demikian laporan yang ditulis oleh Anggi Nuryo Saputro, petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Pasauran, Kabupaten Serang, Banten.
Sebelumnya Gungung Anak Karakatau juga mengalami erupsi pada pukul 07.43 WIB dengan ketinggian 2.000 meter dari atas puncak. Abu berwarna hitam tebal mengarah ke timur laut. Letusan itu terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 65mm selama 1 menit 58 detik.
Letusan juga terjadi pada pukul 04.17 WIB, dengan ketinggian lentusan 800 meter dari atas puncak. Abu vulkanik berwarna abu tebal ke timur llaut. Erupsi uang berlangsung selama 2 menit 25 detik itu berkekuatan 60mm dan tidak terdengar dentuman.
Masyarakat diralang beraktivitas dalam radius 5 km dari gunung Anak Kratakau, agar terhindar dari material letusan.
Saat ini, Gunung Anak Krakatau itu berstatus siapa level III.