Cilegon Rawan PMK, DKPP Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan Ternak
Cilegon , arnews – Kota Cilegon sangat rawan terjadinya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ruminansia yang ada di Kota Cilegon, namun selama ini Kota Cilegon masih aman dengan 0 kasus PMK pada hewan. Hal itu disampaikan oleh kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Efa Sarifah dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan Ternak kepada kelompok peternakan hewan di kantor DKPP Kota Cilegon, Rabu (17/05)
Efa Sarifah juga menjelaskan, “untuk saat ini total ada sekitar 500 peternak hewan, dan kurang lebih 25 kelompok peternak hewan, dengan populasi hewan sekitar 8000 kambing, 600 sapi, dan 2000 kerbau yang ada di Kota Cilegon dinyatakan sehat. Kami juga khawatir akan adanya kelangkaan hewan ruminansia ini, karena lock down hewan yang nanti diterapkan oleh pemerintah pusat untuk mencegah terjadinya wabah PMK pada hewan ruminansia”, jelasnya.
Wabah PMK pertama ada di tahun 1990, namun semenjak tahun 1990 itu sampai dengan sekarang ini, tidak ada atau bisa dikatakan bebas dari wabah PMK, kemudian saat ini wabah PMK muncul kembali. PMK pada hewan ini pertama kali ditemukan di daerah Jawa Timur, dan di daerah Lampung. Sementara Kota Cilegon bukanlah kota produksi hewan, melainkan kota konsumsi daging hewan yang mendatangkan hewan dari luar kota.
Efa menambahkan, “kita melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha peternakan ini untuk meminta surat ke DKPP berupa SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan), karena karantina hewan ruminansia ini dilakukan selama 14 hari, terus kita juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan itu, dan kita berharap semoga dengan sosialisasi ini semua yang hadir bisa paham mengenai wabah PMK,” pungkasnya.(Rj)