Cegah Overtourism, Amsterdam Larang Pembangunan Hotel Baru
arnews – Dalam upaya untuk memerangi overtourism, Kota Amsterdam di Belanda, telah merancang beberpa kebijakan untuk menjada keseimbangan antara kehidupan lokal dan industri pariwisata yang berkembang.
Langkah ini merupakan dari serangkaian kebijakan yang diimplementasikan oleh ibu kota Belanda tersebut dalam mengatasi masalah overtourism yang selama ini dinilai mengganggu.
Sebelumnya, Amsterdam diperkirakan akan menerima lebih dari 23 juta pengunjung yang menginap pada 2025. Amstergam sendiri memiliki aturan tentanf jumlah pengunjung yang bermalam.
Berdasarkan kebijakan ‘Amsterdam Tourism in Balance’ tahun 2021, Dewan Kota berkewajiban untuk melakukan intervensi ketika jumlah wisatawan yang bermalam di Amsterdam mencapai 18 juta dalam kurun waktu setahun.
Pada Rabu (17/4), pemerintah Amsterdam mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mengizinkan pembangunan hotel baru sebagai langkah strategis untuk memerangi overtourism.
“Tujuan kami adalah menjada Amsterdam tetap layak huni warga dan pengunnjung. Ini berarti mengambil langkah-lanlah untuk mencegah overtoursim, termasuk tidak membangun hotel baru dan membatasi jumlah wisatawan yang menginap di hotel menjadi tidak lebih dari 20 juta per tahun,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan dilansir dari CNN.
Untuk mendukung berkelanjutan, hotel yang baru hanya akan diizinkan jika ada hotel yang ditutup sehingga tempat menginap tidak bertambah. Selain itu, hotel baru juga harus menawarkan nilai tambah seperti keberlanjutan yang lebih tinggi.
Meski demikina, aturan dari Dewan Kota Amsterda ini tidak beraku bagi hotel yang sudah mendapatkan izin sebelumnya untuk melakukan pembangunan.
Tahun lalu, Dewan Kota Amsterdam pun telah melarang kapal pesiar dan menutup terminal kapal pesiar. Mereka juga telah melarang penggunaan ganja di tempat umum di distrik lampu merah dan menghentikan tur berpemandu di area pekerja seks.
Alasan larangan itu, karena Amsterdam ingin dikenal dengan citra yang lebih baik ketimbang sebagai tempat mabuk dan prostitusi. Dewan kota juga khawatir pekerja seks di Amsterdam diperlakukan sebagai objek wisata.