Buntut Tragedi Kanjuruhan Kapolri Copot Kapolres Malang
arnews – Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat Buntut tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dalam kerusuhan selepas laga Arema vs Persebaya itu sebanyak 125 orang meninggal dunia, Sementara ratusan lainnya mengalami luka-luka.
“Kapolri memutuskan menonaktifkan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dimutasi sebagai Pamen SDM Polri,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Senin (3/10).
AKBP Ferli Hidayat digantikan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis. Selain itu, Dedi mengatakan sejumlah komandan Brimob Polda Jatim diganti usai kerusuhan ini.
Kerusuhan si Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dalam pertandingan ini tim tuan rumah Arema mengalami kekalahan.
Insiden terjadi selepas peluit Panjang akhir pertandingan dibunyikan, suporter arema mulai memasuki lapangan usai pertandingan tersebut. Tak berselang lama, ratusan Aremania memenuhi lapangan Kanjuruhan.
Mereka mendatangi beberapa pemain untuk melayangkan protes hingga memeluk pemain. Polisi lantas menghadang aksi para suporter.
Namun tiba-tiba polisi menembakan gas air mata untuk membubarkan suporter yang masuk ke lapangan. Gas air mata itu tak hanyak ditembakan ke lapangan, tetapi juga kea rah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.
Berdasarkan data terbaru insiden ini menyebabkan 125 orang meninggal dunia, korban luka berat 21 orang, dan luka ringan 304 orang.
Sejauh ini, tim dari Mabes Polri, yakni Itsus serta Propam tengah memeriksa 18 anggota yang diduga bertanggung jawab dalam penembakan gas air mata di Stadion kanjuruhan.
Selain itu, tim investigasi Polri juga memeriksa beberapa saksi dan pejabat terkait yang berwenang atas penyelenggaraan pertandingan Liga 1 antara Arema melawan Persebaya. Di antaranya, Direktur LIB, Ketua PSSI Jawa Timur, Ketua Panitia Penyelenggara danri Arema, hingga Kadispora Provinsi Jawa Timur.