Bappenas Ungkap 46 Persen penerima Bansos Salah Sasaran
arnews – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan 46 persen penerima bantuan sosial (bansos) tidak tepat sasaran.
Angka itu diungkap Suharso dalam Peluncuran Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek): Wujudkan Satu Data Menuju Indonesia Emas 2045 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/6) dikutip Detikfinance.
“Data yang dievaluasi Bappenas akibat adalanya exclusion dan inclunsion error itu kira-kira sekitar 40 persen itu melenceng, (tepatnya) 46 persen tidak tepat,” ungkap Suharso.
Ia menjelaskan besarnya jumlah penerima bansos yang salah karena buruknya pendataan. Karena itu, pemmerintah merilis Regsosek yang bakal menjadi basis data penerima bansos.
Regsosel merupakan basis data yang memiliki informasi seputar ekonomi hampir 100 persen penduduk Indonesia. Data Regsosek mengidentidikasi kesejahteraan penduduk dari yang termiskin hingga yang paling sejahtera dengan berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Data Regsosek meliputi informasi kependudukan, geopasial, kondisi perumahan, sanitasi dan air bersih, ketenagakerjaan, aser dan kepemilikan usaha, pendidikan, kesehatan, penyandang disabilitas dan program perlindungan sosial.
Dengan adanya Regsosek, Suharso berharap angka penyaluran bansos salah sasaran bisa diturunkan menjadi 30 persen pada akhir tahun ini.
“Dengan Regsosek ini mudah-mudahan dia (ketepatan) akan meningkat secara bertahap. Kita berharap 70 Persen dan nantinya mencapai 100 persen,” pungkasnya.