arnews – Amerika Serikat tengah menyelesaikan rencana untuk mengirim sistem Pertahanan rudal Patriot ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan gempuran rudal Rusia.
Proposal bantuan itu diajukan Kementerian Pertahanan (kemenhan) AS, dan harus mendapat pengesahan dari Lloyd Austin selaku Menhan.
Menurut tiga pejabat AS, usai mengantongi persetujuan Austin, rancangan tersebut diajukan ke Presiden Joe Biden, seperti dikutip dari CNN, Selasa (13/12).
Setelah rancangan pegiriman bantuan rampung, Patriot dilaporkan akan segera dikirim dalam Beberapa hari mendatang.
Pejabat AS menerangkan militer Ukrain akan mendapat pelatihan khusus untuk menggunakan senjata itu di pangkalan Angatkatan Darat AS di Grafewoehr, jerman.
Namun, hingga saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut Beberapa peluncur rudal yang dikirim ke Ukraina.
Biasanya sistem rudal Patriot mencangkup radar pelacak dan pendeteksi serangan, computer, peralatan pembangkit listrik, unit pengendali sistem, dan delapan peluncur, masing-masing membawa empat rudal.
Tak seperti sistem Pertahanan udara yang lebih kecil, baterai rudal Patriot perlu kru yang lebih banyak untuk mengoprasikan dengan baik.
Patriot dianggap sebagai salah satu sistem udara yang paling canggih dan mampu menghalau rudal balistik, rudal jelajah, hingga pesawat.
Kelebihan itu lah yang mungkin bisa menembak jatuh rudal dan pesawat Rusia dari jauh yang masuk ke wilayah Ukraina.
Ukraina bukan negara pertama yang menerima sistem senjata Patriot. Sebelumnya AS pernah mengirim baterai Patriot ke anggota NATO, Polandia.
Rencana pengiriman bantuan itu mencuat usai Rusia membombardir Ukraina. Pada Rabu, terjadi ledakan di ibu kota Kyiv.
“Ledakan terjadi di distrik Shevchenko,” kata Wali Kota Kyiv, Vitaly Klitchko, seperti dikutip dari CNN.
Pihak berwenang Ukraina Kemudian melaporkan militer mereka berhasil menembak 10 drone buatan Iran yang terbang di ibu kota.
