arnews.id
arnews.id Media Online

Bali Tak Mau Disebut Overtourism

129

arnews – Belakangan ini Bali menjadi sorotan luar negeri, karena dianggap destinasi wisata yang sudah overtourism. Tapi, anggapan itu dibantah Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun.

CNN dan Channel News Asia (CNA) menyoroti perubahan Bali yang khususnya dalam perkembangan pariwisata. CNN memasukan Bali sebagai salah satu destinasi wisata overtourism terburuk pada 2023, sedangkan CNA menilai di Pualau Dewata sekarang tak lagi santai dan tenang.

Selama libur lebaran 2024, angka kunjungan wisatawan, baik lokal ataupun mancanegara membludak. Tercacat dalam periode 2 April 2024, Ba;i kedatangan total 371.053 wisatawan, dimmana 272.626 wisatawan domestik dan 199.427 wisatawan mancanegara.

Dalam periode itu, menurut Pemayun kunjungan wisatawan meningkat sempai 20 persen. Kunjungan wisatawan terbanyak menggunakan jalur udara yakni sebanyak 1.059 penerbangan internasional dan 1.146 penerbangan domestik.

“Jadi jika dilihat kunjungan domestik itu luar biasa sekali kedatangannya saat libut Lebaran kemarin,” kata Pemayun.

Meski lebih dari 300 ribu wisatawan mengunjungi Bali, Pemayun berpendapat Bali belumm mengalami overtourism. Sebab, apabila dilihat dari jumlah kamar yang tersedia dan jumlah daerah tujuan wisata. Hanya persoalannya di jalan saja, agar tidak terjadi kemacetan,” kata Pemayun, seperti dikutip dari CNN.

Overtourism bisa dinilai sebagai kondisi kepadatan wisatawan yang berlebihan pada sebuah destinasi wisata, hingga mempangaruhi kualitas hidup penduduk setempat.

Dia menuturkan, situs Bali sebagai salah satu destinasi populer membuat Pulau Dewata mesti selalu siap menyambut kedatangan wisatawan. Apalagi saat momen libur panjang.

“Bali harus selalu siap, karena destinasi wisata dunia tidak mengenal waktu. Bali harus siap setiap saat, apa pun eventnya. Namun saat itu ada haru khusus harus lebih siap,” ujarnya.

Pemayun mengaku Dinas Pariwisata Provinsi Bali runtin mengimbau para pengelola daerah tujuan wisata untuk selalu melakukan pengawasan terhadap fasilitas penunnjang daerah tujuan wisata, bukan hanya saat libur Lebaran atau libur panjang.

“Pengelola harus selalu siap dan melakukan pengawasan demi memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung,” katanya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.