arnews.id
arnews.id Media Online

Anak Anggota DPR Jadi Tersangka Penganiayaan Perempuan Hingga Tewas

241

arnews – Polrestabes Surabaya, Jawa Timur menetapkan Gregorius Ronald Tannur sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan hingga membuat kekasihnya, DSA (29) meninggal dunia.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce mengatakan tersangka terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.

“Kami telah menetapkan GR, laki-laki, 31 tahun, tempat tinggal di Pakuwon City, Surabaya, dari saksi kami tingkatkan tersangka,” kata Pasma saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (6/10).

Gregorius Ronald Tannur merupakan putra dari anggota DPR Fraksi PKB Edward Tannur.

Penetapan tersangka dilakukan usai polisi menghimpun fakta dalam proses penyelidikan, hasil autopsy, Menyusun kronologi serta mengamankan sejumlah bukti rekaman CCTV.

“Sebagai konstruksi hukum Berdasarkan fakta-fakta penyidikan yang disesuaikan dengan kronologis dan didukung alat bukti serta gelar perkara,” ucapnya.

Tersangka dijerat Pasal 351 ayat 3 dan atau Pasal 359 KUHP. Tentang penganiyaan yang menyebabkan kematian.

“Hukuman maksimal 12 tahun penjara. GRT juga sudah kami lakukan penahanan sejak Kamis (5/10),” kata Pasma.

Terpisah, PKB mengakui bahwa Gregorius Ronald Tannur merupakan putra dari kadernya yang Bernama Edward Tannur. Edward juga berstatus anggota DPR RI.

Ketua Fraksi PKB di DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan sudah melakukan konfirmasi kepada Edward Tannur.

“Kami telah mengkonfirmasi kepada anggota Fraksi PKB DPR RI atas nama Edward Tannur dan beliau membenarkan anak anggota DPRI RI. Penganiayaan itu terjadi di sebuah klub malam di Jalan Mayjen Jonosewojo, Surabaya.

“Kami merasa ada tindakan upaya penganiayaan terhadap Perempuan. Dan ini dilakukan oleh seorang anak dari salah satu pejabat di DPR RI,” kata kuasa hukum keluarga korban Dimas Yemahura dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (5/10).

DSA pergi dengan Gregorius Ronald Tannur ke klub malam itu pada Selasa malam (3/10). Menurutnya, RT dan DSA berselisih saat berada di klub malam.

Menurut keeterangan yang didapat, Gregorius Ronald Tannur melakukan kekerasan kepada DSA hingga tak sadarkan diri. Saat DSA tergelatak dalam keadaan tak sadar diri di area basement, Gregorius Ronald Tannur merekam DSA sambal tertawa dan mengklaim tak tau apa yang terjadi.

“Saudara RT malah melakukan video Mbak DSA yang tergeletak di halam basement dan mengatakan dia enggak tahu kenapa dia tergeletak. Dan saudara RT ini mash menawarkan korban sudah tergeletak,” kata dia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.