arnews – Najwa Shihab menyampaikan alasannya mau bergabung dengan Satgas Anti Mafia Bola yang diresmikan oleh PSSI di Jakarta, Rabu (20/9).
Najwa mengaku ditawari langsung oleh Ketua Umum PSSI untuk ikut bergabung dalam Satgas Mafia Bola. Saat ditegaskan bahwa badan yang dibentuk terdiri diisi oleh orang-orang di luar PSSI, Najwa langsung mengiyakan.
“Jadi ketika diminta mas Erick Thohir untuk terlibat dalam tim ini yang pertama kali saya tanyakan adalah ‘Apakah ini tim independent?’ dan itu diberikan jaminan indpendensi tim ini. Karena sekali lagi, itu menjadi hal yang krusial jalau kita bicara bagaimana membongkar seluk-beluk gurita pengaturan skor yang kita dengar, kita lihat, kita cium, tapi kita sulit buktikan karena terlalu benyak berkelindan unsur-unsur di dalam maupun di luar institusi resmi atau luar federas,” kata Najwa Rabu (20/9).
“Jadi independensi tim itu menjadi krusial dan itu kemudian yang diberikan jaminan oleh mas Erick Thohir bahkan sampai tadi semapai sejauh kalau memamng ada indikasi yang menunjukan keterlibatan bukan baynya pengurus saat ini tapi juga dugaan keterlibatan bahkan ketua PSSI sendiri bersedia untuk secara terbuka diperiksa, itu satu hal [jadi pertimbangan],” tambah Najwa.
Najwa mengaku kepedulian terhadap sepak bola seharusnya tidak hanya jadi urusan PSSI dan FIFA sebagai federasi resmi yang menaungi, melainkan kepentingan seluruh pihak.
“Sejak awal saya percaya sepak bola itu tidak hanya urusan satu dua pihak, yang pertama bukan hanya urusan PSSI, bukan hanya urusan FIFA, bukan hanya urusan kelompok tertentu, bukan hanya urusan yang punya klub, tapi terutama urusan kita semua, terutama urusan pencinta sepak bola,” ucapnya.
Sementara Ketua Satgas Anti Mafia Ola Maruarar Sirait memastikan bakal berkoordinasi dengan Mabes Polri yang lebih dulu membentuk badan serupa.
“Dalam waktu dekat kami akan bersilaturahmi dengan Kapolri dan Jaksa Agung, begitu juga dengan Komisi X DPR serta temen-teman media untuk mendengar lebih benyak lagi masukan,” ujarnya.
Politikus PDIP itu menyebut dan operasional satgas dipastikan tak akan memakai anggaran dari PSSI. Sebagai awal, Maruarar menggunakan kantong pribadi untuk biaya operasional.
“Karena ini adalah tim independent, kami dengan rendah hati tentu tidak mau pembiayaan operasional itu dari kami sendiri. Biaya awal Rp1 miliar itu dari Perusahaan saya,” kata Maruarar.