arnews – Pasukan keamanan Israel menyatakan telah menahan 12 orang di Kawasan Tepi Barat. Penahanan 12 orang tersebut berkaitsn dengan serangan di wilayah pemukiman Yahudi.
Militer dan badan keamanan domestic Israel, Shin Bet, menyatakan belasan orang yang ditahan merupakan bagian dari operasi kontraterisme. Operasi tersebut dilakukan di sejumlah wilayah Tepi Barat.
Dilansir AFP, beberapa di antara yang ditahan itu dituding bertanggung telah bertanggung jawab atas penyerangan yang terjadi si Tel Aviv ada awal bulan ini yang menewaskan tiga warga Israel.
Otoritas Israel menyatakan total 14 warganya tewas sejak 22 Maret lalu. Termasuk karena penembakan di Bnei dekat Til Aviv.
Sementara itu, Menlu Israel Yael Lapid, menyatakan pihaknya tetap berkomitmen atas status quo di Yarusalem Timur. Hal itu diontarkan terkait kecaman atas serbuan pasukan Israel kedalam Masjid Al-Aqsa.
“Muslin salat di Temple Mount…non-Muslim hanya berziarah,” Kata Lapid.
Temple Mount adalah sebuah bukit yang letaknya di kota Lama Yarusalem. Tempat tersebut dianggap suci oleh penganut Yahudi, Kristen, dan Islam.
“Tidak ada yang berubah, tidak aka nada perubahan, kami tidak berencana untuk memecah Temple Mount di antara agama-agama,” kata Lapid.
