Titik Terang Gencatan Senjata Israel-Hamas Di Gaza
arnews – Pembicaraan mengenai usulan gencatan senjata Israel dengan kelompok Hamas, disebut membuahkan hasil positif.
Pembicaraan yang juga termasuk kesepakatan pertukaran tahunan di Israel dan sandera di Gaza, melibatkan pejabat Amerika Serikat, Mesir, Qatar, dan Israel.
Pejabat Gedung Putih menyatakan pembicaraan mengenai kesepakatan tersebut bersifat “konstruktid” demikian dikutip News Arab.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga menyampaikan kemajuan kesepakatan tersebut.
“Pekerjaan yang sangat penting dan produktif telah dilakukan dan ada harapan nyata kedepan,” kata Blinken, dikutip dari The Guardian, Senin (29/1).
Kesepakatan tersebut kini tengah diajukan ke pemimpin Hamas.
“Hamas harus membuat Keputusan sendiri. Saya hanya bisa memberi tahu Anda bahwa ada keselarasan yang baik dan kuat di antara negara yang terlibat sehingga ini adalah proposal yang bagus dan kuat,” kata Blinken.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed binn Abdulrahman Al Thani juga menyampaikan komentar serupa.
“Kita berada dalam keadaan yang lebih baik dibandingkan beberapa pekan lalu,” kata Al Thani.
Usulan gencatan senjata terbaru ini mencangkup jeda pertempuran selama 45 haru dan pembebasan 35 sandera Israel ditukar dengan 4.000 tahanan Palestina.
Israel selama ini menentang gencatan senjata permanen dan gigih ingin memusnahkan Hamas.
Sementara itu Hamas menegaskan ingin agresi berakhir selamanya dan penarikan pasukan Israel dari Palestina.
Mereka juga menyebut tak akn puas dengan kesepakatan jeda pertempuran.
Pada Senin, kelompok tersebut mengatakan Israel harus menghentikan serangan dan menarik diri dari Gaza sebelum pertukaran tahunan dilakukan.
Melihat respons Hamas, Sumber diplomatic Israelmengatakan “kesepakatan komprehensif akan tercappai jika Hamas membatalkan tuntutan akhiri perang.”
Hingga kini agresi Israel telah berlangsung nyaris empat bulan, setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.