Thailand Legalkan Ganja Tapi Bukan Untuk Bersenang-senang
arnews – Thailand telah melegalkan ganja untuk medis dan bisnis, namun pemerintah melarang ganja untuk kepentingan rekreasi.
Dilansir dari Bloomberg, pemerintah Thailand akan menjatuhkan hukuman penjara dan denda bagi warganya yang menggunakan ganja untuk rekreasi. Namun, laporan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut soal hukuman tersebut.
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Anutin Charnvirakul mengegaskan penggunaan ganja hanya untuk kepentingan medis dan membantu perekonomian negara.
Anutin berharap RUU ganja dan rami bisa segera menjadi undang-undang secepat mungkin
Ia mengatakan Komite DPR akan mempertimbangkan semua kekhawatiran public soal penggunaan ganja yang tidak sesuai. Terutama di kalangan remaja yang dianggap beresiko menggunakan ganja untuk kepentingan rekreasi.
Direktur Jendral Departemen Pelayanan Kesehatan Thailand, Somsak Akksilp, memperingatkan kepada kelompok usia di bawah 25 tahun bahwa ganja tidak digunakan untuk rekreasi.
“Dampak ganja ke otak dan sistem saraf. Terutama dengan siswa, yang bisa mempengaruhi kemampuan belajarnya,” kata Somsak pada Senin (13/6) dikutip dari Bangkok Post.
Somsak juga mendesak para orang tua, sekolah-sekolah dan yang lain agar melindungi anak muda dari penggunaan ganja secara sembarangan.
Sementara itu, menurut laporan Washington Post, warga yang menghisap ganja di ruang public akan dikenakan hukuman penjara tiga bukan dan denda lebih dari 25 ribu baht atau sekitar Rp10,3 juta.
Diketahui Thailand meresmikan penggunaan ganja untuk keperluan medis dan bisnis pada 9 Juni lalu. Pemerintah Thailand menilai ganja bisa menhadi industry baru yang menjajikan sehingga bisa menguatkan ekonomi negara.