Terus Serang Rafah, Netanyahu: Tak Ada Yang Bisa Hentikan Kami
arnews – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan mereka akan terus menyerang Kota Rafah, di selatan Gaza, Palestina, meski ada kekhawatiran terhadap warga sipil yang berlindung di sana.
Netanyahu menekankan bahwa “tidak ada tekanan internasional yang akan menghentikan kami untuk mewujudkan semua tujuan perang.”
“Untuk melakukan hal ini, kami juga akan beroperasi di Rafah,” kata Netanyahu dalam rapat kainet, mengutip AFP, Minggu (17/3).
Israel berulang kali mengancam akan melancarkan serangan darat terhadap Hamas di Rafah. Wilayah tersebut kini menjadi tempt tinggal bagi hampir 1,5 juta warga Gaza yang sebagian besar menugnsi di dekat perbatasan Mesir.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia PBB Tedros Ghebreyesus sebelumnya mendesak Isral “atas nama kemanusiaan” untuk tidak melancarkan serangan ke Rafah. Ia juga memperingatkan “bencana kemanusiaan ini tidak boleh dibiarkan semakin paran”.
Amerika Serikat, sekutu Israel juga mengatakan mereka tidak dapat mendukung operasi Rafah tanpa “rencana yang kredibel, dapat dicapai, dan dapat dieksekusi” untuk melindungi warga sipil.
Seiring dengan peningkatan ketegangan dengan Washington, Netanyahu turut mengkritik pemimpin senat AS yang mendesak pemerintah Israel untuk mengadakan pemilihan umum baru.
“Kami bukan republik pisang,” kata Netahau merespon pernyataan Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer.
Schumer merupakan prang Yahudi Amerika dengan jabatan tertinggi dalam sejarah. Schumer juga menyebut Netanyahu sebagai penghalang perdamaian.
Para utusan internasional berencana bertemu di Qatar dalam waktu dekat untuk menghidupakan pembicaraan yang terhenti untuk gencatan senjata.
Sebuah proposal Hamas menyerukan penarikan mundur Israel dari “semua kota dan Wilayah berpenduduk” di Gaza selama gencatan senjata diberlakukan enam Minggu dan lebih banyak bantuan kemanusiaan, menurut seorang pejabat dari kelompok Palestina tersebut.