arnews.id
arnews.id Media Online

Taliban Larang Perempuan Bersuara Saat Baca Al Quran

20

arnews – Taliban mengeluarkan peraturan baru yang menyebut perempuan di Afghanistan tak boleh bersuara bahkan saat sedang melakukan ibadah membaca Al Quran dan salat.

Menteri Taliban penyebar kebajikan dan pencegah keburukan (Amar Maruf nahi munkar) Mohammed Khalid Hanafi mengatakan perempuan harus menahan diri bersuara keras bahkan saat beribadah melakukan di hadapan perempuan lain.

Ibadah itu termasuk mengaji Al Quran dan salat.

“Saat perempuan tak boleh mengumandangkan takbir dan azan, mereka tentu tak boleh menyanyi lagu atau musik,” kata Hunafi pada Sabtu (26/10), dalam laporan media Afghanistan yang dikutip Independent.

Dia lalu berujar,” Bahkan ketika seorang perempuan dewasa sedang salat dan ada perempuan lain lewat, dia tak boleh salat dengan suara yang cukup keras agar bisa didengar perempuan lain.”

Hanafi juga mengatakan Taliban melarang keras perempuan bernyanyi. Bagi mereka yang ultra konservatif dalam menginterpretasikan ajaran Islam, suara apa pun yang keluar dari perempuan adalah aurat yang tak perlu ditunjukkan.

Hanafi mengatakan aurat tak boleh terdengar di depan umum bahkan oleh sesama perempuan.

Dalam aturan baru, Taliban juga mengindikasikan mereka melarang perempuan saling bicara atau sekedar curhat.

“Mereka bahkan tak boleh mendengar suara [satu sama lain] saat salat, apalagi untuk hal lain,” kata Hanafi.

Salah satu bidan di Herat juga mengatakan Taliban melarang satu-satunya dan terakhir petugas kesehatan perempuan berbicara ke saudara laki-lakinya.

“Mereka bahkan tidak mengizinkan kami berbicara di pos pemeriksaan saat kami bekerja,” katanya.

Sejumlah pengamat dan ahli hal asasi manusia khawatir aturan tersebut membuat perempuan di Afghanistan terisolasi dan kian dibungkam.

Aturan baru ini muncul dua bulan usai Taliban mewajibkan perempuan Afghanistan menutupi seluruh tubuh mereka termasuk wajah saat keluar rumah.

Leave A Reply

Your email address will not be published.