arnews – Salah satu penyedia tol Indonesia, Jasa Marga, menyatakan tak aka nada diskon jalan tol saat periode Nalat dan tahun Baru (Nataru) tahun ini seperti sudah dilakukan pada Lebaran dahulu.
Jasa Marga menjelaskan alasanya karena pergerakan warga dan kendaraan saat Nataru diprediksi di bawah tingkap mobilitasi Lebaran walau diperkirakan akan terjadi peningkatan.
Puncak arus mudik selama Nataru dietimasikan Jasa Marga terjadi pada 22 Desember dan 30 Desember. Pada 22 Desember dikatakan peningkatan volume kendaraan bakal mencapai 19 persen dari lalu lintas normal, sedangkan pada 30 Desember naik 9 persen.
Sementara puncak arus balik Nataru diprediksi pada 26 Desember dan 1 Januari 2024. Diperkirakan kenaikan jumlah kendaraan mencapai 40 persen, sedangkan 1 januari disebut 47 persen.
“Kita lihat di Nataru adanya peningkatan juga tapi masih di bawah jumlah mobilitasi yang terjadi pada saat Lebaran kemarin prediksinya. Jadi melihat prediksi tersebut, Jasa Marga belum ada rencana untuk mengusulkan (diskon),” kata Corporate Communication and Community Deveopment Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, Kamis (14/12), dikutip dari Antara.
Menurut Lisye diskon tarif jalan tol bisa diberlakukan sebagai upaya melancarkan distribusi lalu lintas buat menghindari penumpukan pada waktu tertentu.
Diskon tarif jalan tol dikatakan Lisye akan diterapkan jika semua strategi rekayasa lalu lintas belum cukup menyelesaikan masalah distribusi lalu lintas.
“jadi yang kami lakukan pada saat Lebaran adalah pemberian diskon di ruas-ruas yang dikira akan terjadi puncak cukup tinggi, perlu distribusi, dan di jam-jam tertentu.” Terangnya.
