arnews – State Secretariat for Economic Affairs (SECO) selaku badan Pemerintah Swiss yang menerapkan sanksi ekonomi. Tidak akan segan-segan untuk mengadopsi aturan milik Uni Eropa kepada China. Sanksi tersebut akan dijatuhkan Swiss kepada China jika terbuksi menginvasi Taiwan.
“Saya sangat percaya bahwa kami akan mengadopsi sanksi semacam itu,” kata Direktur SECO Marie-Gabrielle Inechen Fleisch kepada Neue Zurcher Zeitung, dikutip dari Reuters, Sabtu (30/7).
Komentar dari Ineichen-Fleisch muncul setelah China dilaporkan meningkatkan aktivitas militer di sekitar perairan Taiwan.
Saat proses latihan berlangsung, wilayah perairan tersebut akan diblokade dan tidak bisa dimasuki siapapun.
Terkait hal itu, pihak Taiwan mengatakan bahwa 23 juta rakyat Taiwan berhak menentukan sendiri nasib dan masa depan mereka.
Meski menginginkan perdamaian, mereka akan membela dirinya sendiri jika nantinya diserang.
Sanksi ekonomi yang diberlakukan terhadap China tentu aka nada konsekuensi. Inechen-Fleich mengunkapkann konsekuensi tersebut mengharuskan banyak pihak, terutama negara netral, untuk lebih berhati-hati dalam menerapkan kebijakan serupa.
Sebelumnya, Swiss memberlakukan sanki ekonomi sesuai aturan Uni Eropa terhadap individu dan perusahaan dari Rusia, sebagai buntut invasi dan serangan Rusia ke Ukraina pada Februari lalu.
Dilansir Reuters, Swiss telah membekukan aset keuangan Rusia senilai 6.7 miliar Swiss Francs atau setara dengan Rp104,24 triliun.
“Di SECO, kami belum menemukan indikasi bahwa masih banyak aset milik orang terkena sanksi yang belum ditemukan, katanya.
Sementara itu, hubungan China dan Taiwan mulai memanas setelah adanya rencana kunjungann Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
