arnews – Spanyol melaporkan kematian kedua terkait cacar monyet pada Sabtu (31/7).
Laporan ini membuat kematian cacar monyet di luar negara-negara Afrika menjadi tiga hingga saat ini.
Spanyol dan Brasils diketahui sama-sama mengumumkan kematian pertama terkait dengan cacar monyet pada Jumat (29/7) lalu. Namun masih belum jelas apakah benar-benar cacar monyet yang menjadi penyebab utama kematian tersebut.
Pihak berwenang Spanyol masih melakukan autopsy, sedangkan pihak berwenang Brasil mengatakan pasien yang meninggal menderita kondisi serius lainnya.
Menurut Kementerian Kesehatan Spanyol, negaranya adalah salah satu yang paling terkena dampak di dunia dengan jumlah yang terinfeksi virus sebanyak 4.298 orang.
“Di antara 3.750 (cacar monyet), 120 dirawat di rumah sakit dan dua orrang meninggal dunia,” menurut laporan Kementerian Kesehatan Spanyol, dikutip dari AFP. Pada Sabtu (30/7).
Laporan tersebut menyebutkan para korban adalah dua pria muda. Penelitian juga sendang dilakukan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi epidemiologis pada kedua kasus tersebut.
“Dengan penyebaran cacar monyet yang terus berlanjut di Eropa, kami memperkirakan akan melihat lebih banyak kematian,” kata Pejabat Darirat Senior di WHO Eropa, Catherine Smallwood, dalam sebuah pernyataan.
Catherine mengatakan tutjuannya harus menghentikan transmisi dengan cepat di Eropa dan menghentikan wabah cacar monyet ini.
WHO mengatakan lebih dari 18.000 kasus telah terdeteksi di seluruh dunia di luar Efrika ejak awal Mei.
