arnews.id
arnews.id Media Online

Skandal Foto Editan Bikin Media Tak Percaya Lagi Pangeran William Dan Kate Middelton

122

arnews – Bos kantor berita asal Prancis yang digunakan media lainnya di berbagai belahan dunia AFP, mengaku kini tak bisa lagi percaya dengan Pangeran William dan Kate Middelton imbas skandal foro editan.

Hal itu diungkap oleh Direktur Global News AFP, Phil Chetwind, saat ditanya dalam Media Show BBC Radio 4 apakah kejadian foto editan itu mebbuat Istana kerajaan Inggris masih bisa dipercaya.

“Tidak, jelas tidak. Sama seperti siapapun, keitka kau dikecewakan oleh seseorang standarnya jdi naik,” kata Phil.

Padahal, diberitakan Page, AFP terbilang memiliki hubungan yang hangat dengan keluarga tersebut sebelum akhirnya muncul foto editan yang membuat berbagai kantor berita menarik laporan dari foto itu.

“Kami merilis catatan ke seluruh tim kami saat ini agar lebih waspada terhadap konten yang masuk meja kami. Bahkan dari apa yang kami sebut sumber terpercaya,” kata Phil.

Foto Kate Middelton dan ketiga anaknya viral di media sosial lantaran dinilai memiliki sejumlah kejanggalan. Foto yang memperlihatkan Kate dan ketiga anaknya itu dibagikan dalam rangka hari Ibu pada Minggu (10/3) dan disebut diambil oleh Pangeran William.

Foto tersebut menarik perhatian banyak orang lantaran menjadi foto pertama yang resmi dirilis setelah Princess of Wales itu telah lama “menghilang” setelah Hari Natal 2023. Ia kemudian disebut sempat menjalani operasi perut di awal 2024.

Kate Middelton disebut bakal kembali melakukan tugas publiknya setelah Hari Raya Paskah mendatang setelah pulih dari penyakitnya.

Diberitakan Daily Mail, pakar foto mendeteksi terdapat hasil edit dan keburaman yang jelas di tubuh Kate Middelton dan anak-anaknya. Salah satunya rambut Princess of Wales dan jari Pangeran Louis yang buram.

Selain itu, tangan kiri dan rok Putri Charlotte terlihat tidak sejajar, pola sweater Pengeran Louis yang miring, dan ritsleting atasan Middelton yang telihat lepas.

Leave A Reply

Your email address will not be published.