arnews.id
arnews.id Media Online

Sekolah Di Finlandia Mulai Sekolah Lebih Siang, Alasannya Kurangi Stress Siswa

308

arnews – Finlandia merupakan salah satu negara dengan kualitas pendidikan terbaik du dunia. Salah satu faktor yang menunjang kualitas pendidikan di negara Baltik ini adalah soal penerapan jam sekolah yang lebih siang.

Polemik jam sekolah saat ini terus menjadi sorotan setelah Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laikodat menetapkan aturan baru di mana jam sekolah terutama tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dimulai pukul 5.30 pagi.

Viktor mengklaim kebijakan tersebut untuk mencetak sumber daya manusia dengan kedisiplinan dan etos kerja tinggi. Namun, langkah ini menuai banyak kritikan karena tak ramah untuk siswa, orang tua dan guru.

Banyak pihak menilai aturan baru unu tidak berdasar dan hanya menambah beban tak hanya siswa tapi juga orang tua dan guru.

Banyak sekolah di Indonesia memang menerapkan jam sekolah yang terbilang pagi yakni antara 06.39 hingga 07.30. namun, menurut sejumlah penelitian, menerapkan jamm sekolah pagi justru tidak efektif bagi kegiatan belajar mengajar.

Apa dasar Finlandia menerapkan jam sekolah lebih siang ?

Sekolah-sekolah di Finlandia biasa memulai jam belajar mengajar pukul 09.00 – 09.45 pagi dan berakhir pukul 14.00 0 15.00 sore hari.

Selain itu, sebagian besar sekolah di negara itu juga meneraokan istirahat 15-20 menit sebelum pergantian kelas yang durasinya minimal 45 menit. Karena itu, pelajar di Finlandia hanya menajalani beberala kelas saja dalam sehari.

Menurut Word Economic Forum (WEF), Pemerintah Finlandia beralasan jam sekolah lebih siang justru meningkatkan fokus dan kematangan siswa selama belajar di kelas.

“Bangun lebih awal, naik bus atau menumpang, ikut ektrakulikuler sebelum dan sesudah jam sekolah adalah waktu yang sangat lama bagi seorang pelajar. Ketika kelas dimulai pukul 06.00 sampai 08.00 pagi Anda akan melihat banyak anak-anak yang mengantuk dan tidak bersemangat,” bunyi laporan WEF.

Pemerintah Finlandia medasari penerpan itu dari sejumlah penelitian, salah satunya terbitan PubMed Central US National Library of Medicine (NLM) berjudul School Start Times, Sleep, Behavioral, Health, and Academic outcomes: a Review of the Literature.

Dalam jurnal itu, para peneliti membuktikan bhwa kurang tidur menyebabkan berbagai kerugian bagi siswa mulai dari Kesehatan mental dan fisik yang buruk, masalah perilaku, hingga nilai akademik yang lebih rendah.

Sebagian besar pelahar terutama siswa sekolah menengah yang diteliti pun tidak mendapatkan tidur yang cukup.

“Dan sebagian besar penelitian memberikan bukti bahwa menunda waktu mulai sekolah lebih siang dapat meningkatkan durasi tidur siswa di malam haru lebih panjang. Waktu mulai sekolah lebih siang juga umumnya meningkatkan jumlah kehadiran, lebih sedikit anak yang terlambat, lebih sedikir pelajar yang tertidur di kelas, nilai lebih baik, dan lebih sedikit kecelakaan di perjalanan,” bunyi kutipan dari jurnal tersebut.

Selain jam sekolah lebih siang dan ringan, Finlandia juga tidak menerapkan sistem ujian mendadak hingga pada umumnya untuk keperluan standarisasi.

Sekolah-sekolah di Finlandia juga tidak memberikan siswanya pekerjaan rumah (PR).

Sejak 1980, para pendidik di Finlandia juga fokus dan mempriritaskan Beberapa dasar pendidikan seperti memastikan sekolah sebagai intrumen mengimbangi ketimpangan social, semua siswa menerima makanan sekolah gratis, kemudahan akses pelayanan Kesehatan, konseling psikologi, hingga bimbingan individual bagi setiap siswa.

Pemerintah Finlandia juga tidak menerapkan sistem kategorisasi sekolah-sekolah unggulan.

“Sistem pendidikan Finlandia tidak mendasari pada sistem berbasis prestasi. Tidak ada daftar sekolah atau guru dengan kinerja terbaik. Ini bukan Lingkungan persaingan tapi sebaliknya, merek mengedepankan gotong-royong,” bunyi dari tulisan seorang penulis yang memperhatikan sistem pendidikan Finlandia, Samuli Paronen, seperti dikutip dari WEF.

Leave A Reply

Your email address will not be published.