Sejak Pertama Kali Diukur, Tinggi Gunung Everest Naik 9 Meter
arnews – Saat pertama kali disurvei pada tahun 1852, Gunung Everest di Nepal, yang merupakan gunung tertinggi di dunia dianggap berada pada ketinggian 8.839,8 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baru-baru ini, survei yang dilakukan oleh Nepal dan China menghasilkan dua angka ketinggian berbeda, yang satu lebih rendah empat meter yang lain karena tidak memperhitungkan salju permanen di puncak.
Dikutip dari ntb.gov.np, kemudian pada tahun 2020, Nepal dan China akhirnya melakukan upaya bersama untuk mengukur kembali berapa tinggi Gunung Everest.
Kemudian, kedua negara pun sepakat bahwa Gunung Everest memiliki ketinggian 8.848,86,. Angka tersebut sudah termasuk puncak saljunya.
Jika dibandingkan ketika diukur pertama kali pada 1852, Gunung Everest menjadi lebih tinggi sembilan meter.
Wilayah Everest di Nepal lebih dari sekedar pendakian dan trekking. Itu merupakan pengalaman yang mengubah dan beberapa orang melihat pendakian ke puncak Everest sebagai perjalanan yang hampir mencapai nirwana.
Terletak di provinsi timur laut Nepal, wilayah ini memiliki dunia tersendiri dengan gletser yang luas, air terjun es, pengunungan tertinggi, Lembah yang dalam, permukiman yang berbahaya, dan masyarakat yang Tangguh menentang kondisi paling keras yang diberikan alam kepada mereka di udara yang tipis disertai dataran tinggi.
Pendaki dan trekker melakukan perjalanan ke Base Camp Everest dan tidak mengherankan jik gunung yang dijuluk “Atap Dunia” ini terus menjadi daya tarik utama bagi dunia bagi para pendaki gunung berpengalaman, surga bagi penggemar pegunungan dan masuk dalam daftar keinginan para petualangan dari seluruh dunia.
Kawasan Everest dinilai sebagai kunci sejarah evolusi Bumi dan juga merupakan habitat beberapa spesies langka dan terancam punah sepertin macan tutul salju, panda merah, beruang hitam Himalaya, rusa kesturi, dan serigala Himalaya.